JAKARTA - Gempa dan tsunami dashyat yang menerpa Jepang pada 11 Maret lalu, membuat ekspor Indonesia ke Negeri Sakura tersebut jeblokData sementara Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, nilai ekspor ke Jepang anjlok hingga 25 persen dibanding Februari
BACA JUGA: KADIN Ingin Olahraga jadi Lahan Bisnis
Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, penurunan ekspor antara lain disebabkan oleh terganggunya aktivitas di sejumlah pelabuhan di Jepang
BACA JUGA: Buka Rapimnas KADIN, SBY Sodorkan 7 Tantangan
Data sementara BPS diambil dari pelabuhan-pelabuhan di Jepang
BACA JUGA: Kontrak Kodeco di West Madura Offshore Diminta Diakhiri
Sedangkan secara volume, anjlok hingga 54 persenVolume ekspor pada Februari mencapai 3.389.217.182 kilogram, dan pada Maret turun menjadi 1.540.231.478 kilogram
Rusman mengatakan, selain gangguan di pelabuhan, secara psikologis aktivitas ekonomi di Jepang juga tengah menurun
Secara umum, nilai ekspor Februari mencapai USD 14,4 miliar, atau menurun 1,52 persen dibanding Januari 2011Rusman mengatakan, penurunan tersebut wajar terjadi di Februari, karena jumlah hari yang lebih pendekSementara dibanding Februari 2010, masih meningkat 28,94 persenEkspor nonmigas mencapai USD 11,84 miliar, atau tuurn 1,25 persen dibanding JanuariSedanhkan dibanding Februari 2010, meningkat 31,69 persen
Sedangkan di sisi impor, nilainya pada Februari mencapai USD 12,00 miliar atau turun 4,47 persen dibanding JanuariSedangkan dibanding bulan yang sama tahun lalu, meningkat 26,31 persenImpor nonmigas Februari mencapai USD 9,44 miliar atau turun 1,56 persen dibanding JanuariSedangkan dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, meningkat 29,32 persen
Dengan kinerja ekspor dan impor di Februari, neraca perdagangan mencapai USD 2,4 miliar"Secara umum neraca perdagangan masih bagus," katanya(sof)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kadin Fokus Mendukung Konektivitas Daerah
Redaktur : Tim Redaksi