Ekspor Kembali Cetak Rekor

Kamis, 02 Desember 2010 – 02:32 WIB

JAKARTA - Ekpor Indonesia terus mencatat kinerja menggembirakanBahkan, periode Oktober lalu mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah

BACA JUGA: Inflasi 2010 Diprediksi Lampaui Target

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, periode Oktober ekspor Indonesia mencapai USD 14,22 miliar atau naik 16,72 persen dibanding periode September
Rinciannya, ekspor migas USD 2,61 miliar dan nonmigas USD 11,61 miliar.
     
"Ini catatan ekspor bulanan tertinggi sepanjang sejarah," ujarnya di Kantor BPS, Rabu (1/12)

BACA JUGA: Oleh-oleh dari LN Kena Pajak

Berdasar data BPS, rekor ekspor tertinggi Indonesia pernah terjadi pada Desember 2009
Saat itu, untuk kali pertama ekspor bulanan menembus USD 13,3 miliar

BACA JUGA: Impor Cina Capai USD 15,9 Miliar

"Kemudian rekor itu pecah karena pada Agustus 2010 ekspor berhasil menembus USD 13,7 miliarKini, rekor itu pecah lagi," katanya.
     
Rusman menyebut, kontributor utama tingginya ekspor Indonesia sepanjang Oktober adalah kelompok lemak minyak hewani/nabati yang mencapai USD 1,96 miliarLalu disusul kelompok bahan bakar mineral, seperti batu-bara senilai USD 1,17 miliar"Setelah itu, kelompok mesin/peralatan listrik USD 1,06 miliar," terangnya.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia sepanjang Januari-Oktober 2010 mencapai USD 125,13 miliar atau jauh di atas periode yang sama tahun 2009 sebesar USD 92,38 miliar"Kenaikannya 35,45 persen," katanyaDari sisi negara tujuan ekspor nonmigas sepanjang Oktober, Rusman menyebut Jepang masih menjadi pasar terbesar dengan angka USD 1,34 miliarLantas Tiongkok USD 1,30 miliar dan Amerika Serikat (AS) USD 1,22 miliar"Peran ketiganya 33,48 persen," imbuhnya.

BPS mencatat, sepanjang Oktober terjadi peningkatan ekspor nonmigas jika dibandingkan September 2010Di antaranya Malaysia USD 256,8 juta; Tiongkok USD 215,9 juta; Amerika Serikat USD 211,8 juta; dan Singapura USD 185,1 jutaKemudian Thailand USD 73,9 juta; Taiwan USD 40,1 juta; Australia USD 34,1 juta; Inggris USD 32,8 juta; dan Prancis USD 12,5 jutaSebaliknya, ekspor ke Korea Selatan menurun USD 143,3 juta; Jepang USD 25,7 juta; dan Jerman USD 13,2 juta.

Lalu, bagaimana impor? Rusman mengatakan, sepanjang Oktober impor Indonesia USD 12,15 miliar atau naik 25,81 persen dibanding impor September 2010 yang USD 9,65 miliarSedangkan jika dibanding impor Oktober 2009 (USD 9,43 miliar) naik 28,80 persen"Impor tersebut terdiri atas migas USD 2,38 miliar dan nonmigas USD 9,76 miliar," ujarnya.

Adapun secara kumulatif, impor selama Januari-Oktober 2010 mencapai USD 109,54 miliar atau naik 40,95 persen jika dibanding periode yang sama 2009 USD 77,71 miliarNilai tersebut terdiri atas impor migas USD 21,82 miliar dan nonmigas USD 87,71 miliar.

Negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari-Oktober 2010 masih ditempati Tiongkok USD 15,91 miliar atau menguasai pangsa 18,14 persenLalu diikuti Jepang USD 13,82 miliar (15,76 persen) dan Singapura USD 8,27 miliar (9,43 persen)Adapun total impor nonmigas dari ASEAN mencapai 22,20 persen, sedangkan Uni Eropa 9,02 persen(owi/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masalah Korea Berimbas ke Neraca Perdagangan RI


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler