Ekspor Kopi Terkerek Harga Dunia

Selasa, 10 Mei 2011 – 10:19 WIB

JAKARTA- Ekspor kopi meningkat signifikan tahun iniFaktor harga dunia turut mengerek kenaikan ekspor kalau berdasarkan nilai

BACA JUGA: Pemerintah Tunggu DPR, Tentukan Nasib BBM

pada Januari-Februari 2011 nilai ekspor kopi menjadi USD 164,3 juta atau naik 123,3 persen dari periode sama tahun lalu sebesar USD 73,6 juta


Sekjen Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartadibrata mengatakan harga kopi tahun ini mengalami kenaikan kalau dibandingkan awal tahun lalu

BACA JUGA: Apartemen Menengah Booming, Binakarya Ekspansi

Disebutkan, harga kopi sebesar USD 2,60 per ton
Sementara tahun lalu kurang dari USD 2 per ton

BACA JUGA: Jasa Raharja Usul Naikkan Biaya Santunan

"Karena itu kalau berdasarkan nilai mengalami kenaikan signifikan," katanya kemarin (9/5).

Data Kementerian Perdagangan menunjukkan komoditas kopi termasuk dalam sepuluh produk utama dalam ekspor non migasSedangkan komoditas lain seperti sawit, kakao dan karetSementara kalau berdasar nilai mengalami kenaikan sebesar 77 persen dari periode sama tahun lalu.

Menurut dia kenaikan pada awal tahun ini terjadi karena profit taking di kalangan eksportirMereka menahan untuk menjual kopi ke pasar luar negeri pada tahun laluKemudian menjual pada tahun ini ketika harga kopi global mengalami kenaikan

"Karena itu dari sisi volume pun mengalami kenaikanSebab demand yang tinggi tanpa disertai suplai cukup mendorong kenaikan harga," ucap Rachim.
Oleh karena itu, kata dia, dari sisi produksi sebenarnya belum ada peningkatan kalau dibandingkan tahun lalu

Malah dia memperkirakan produksi kopi tahun ini mengalami penurunanFaktor cuaca membuat produksi tidak bisa maksimalDicontohkan produksi di Kolombia mengalami penurunan sehingga posisi sebagai negara penghasil kopi melorot ke urutan ke empat setelah Brazil, Vietnam dan Indonesia.

"Taksasi atau perkiraan besaran produksi tahun ini sekitar 550 ribu ton," sebut RachimProyeksi produksi tersebut turun dari realisasi produksi tahun lalu yang membukukan 650 ribu tonBerdasar realisasi tahun lalu sebanyak 180 ribu ton terserap untuk industri pengolahan dalam negeriSisanya sejumlah 470 ribu ton mengisi pasar luar negeri

"Selama ini masih banyak diekspor ke sejumlah negara seperti Amerika, Eropa dan JepangSebagian kecil ada yang diekspor ke Asean seperti Filipina, Malaysia dan Thailand," urainya(res)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bangun Infrastruktur, Indonesia Andalkan Dana Asing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler