Pemerintah Tunggu DPR, Tentukan Nasib BBM

Selasa, 10 Mei 2011 – 09:12 WIB

JAKARTA - Pemerintah mengaku hingga saat ini belum berencana menaikkan harga BBM jenis premium dan solar meski harga minyak mentah menyundul  di kisaran USD 100 per barelPemerintah akan menggelar pertemuan dengan DPR akhir Mei ini membahas lebih lanjut opsi kenaikan BBM itu

BACA JUGA: Apartemen Menengah Booming, Binakarya Ekspansi



Dirjen Migas Evita Legowo mengatakan, pihaknya terus memantau harga minyak mentah dunia setiap dua hari sekali
"Namun, sampai saat ini,  kami belum ada opsi kenaikan harga BBM," ujarnya di Jakarta, Senin (9/5)

BACA JUGA: Jasa Raharja Usul Naikkan Biaya Santunan



Pemerintah, seperti tertuang dalam UU tentang APBN 2011 memang diberi kewenangan menaikkan harga BBM bersubsidi jika rata-rata ICP selama  setahun lebih tinggi 10 persen dibandingkan asumsi USD 80 atau USD 88 per barel


Evita mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah membahas perubahan asumsi harga minyak dalam perhitungan APBN-P 2011 nanti

BACA JUGA: Bangun Infrastruktur, Indonesia Andalkan Dana Asing

Karena saat  ini harga minyak terus menerus melonjakMenurutnya, harga rata-rata minyak mentah Indonesia (Indonesia crude price/ ICP) selama satu tahun terakhir atau periode Mei 2010-April 2011 telah mencapai USD 90 per barel"Tapi, beberapa hari terakhir, ICP sempat turun jauh," katanya

Tim Harga BBM Kementerian ESDM mencatat, harga rata-rata ICP selama setahun yakni periode Mei 2010-April 2011 mencapai USD 89,52 per barel

Pada kesempatan yang sama, anggota DPR dari Fraksi Golkar, Satya W Yudha meminta pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi sebesar Rp 500  per liter"Sembari mensosialisasikan dan mempersiapkan infrastruktur program pengendalian yang memang butuh waktu, pemerintah sudah  selayaknya menaikkan harga BBM Rp 500 per liter," tuturnya

Kenaikan harga BBM itu akan menekan pembengkakan anggaran negara akibat melambungnya harga minyak dunia"Setiap kenaikan ICP sebesar  satu dolar per barel, akan meningkatkan defisit Rp 500 miliarIni akan menggerogoti APBN," katanya

Sementara itu, menyikapi masih banyaknya golongan mampu yang menikmati BBM subsidi, Evita mengatakan, pihaknya tak bisa berbuat banyak dan  hanya bisa menghimbau saja"Sampai saat ini memang kita hanya bisa sampai tahap mengimbau supaya BBM bersubsidi tidak untuk semua orang, hanya untuk orang yang membutuhkan," jelas dia(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Bantah Ada Intervensi Asing Terkait Newmont


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler