Ekspor Nonmigas Catat Rekor Baru

Jumat, 01 Oktober 2010 – 22:00 WIB

JAKARTA — Menteri Perdagangan (Mendag) Mari Elka Pangestu menyatakan, ekspor nonmigas selama bulan Agustus 2010 mencapai US$ 11,8 miliarAngka itu naik US$ 1,2 miliar dari bulan sebelumnya, atau merupakan yang tertinggi dalam sepanjang sejarah.

“Penguatan kinerja ekspor periode Agustus 2010 didorong oleh meningkatnya ekspor produk industri sebesar 14,7 persen dari bulan sebelumnya, dan lebih tinggi 38 persen dibandingkan dengan bulan yang sama tahun 2009,” kata Mendag di Gedung Kementerian Perdagangan (Kemendag), Jakarta, Jumat (1/10).

Dengan pencapaian kinerja ekspor selama Agustus 2010 itu, lanjut Mendag, ekspor kumulatif nonmigas periode Januari-Agustus 2010 mengalami peningkatan 36,3 persen dibanding periode yang sama tahun 2009

BACA JUGA: Jumlah Wisman Naik, Hunian Hotel Turun

Selain itu kinerja ekspor nonmigas juga  ditunjang diversifikasi produk ekspor yang ditunjukkan dengan menurunnya pangsa 10 produk utama, namun digantikan oleh produk-produk lainnya.

Sementara untuk impor nonmigas selama Agustus 2010, mencapai USD 10 miliar atau menurun 4,8 persen dari bulan Juli
Dikatakan, nilai impor bahan baku dan penolong tetap mendominasi struktur impor diikuti oleh barang modal dan barang konsumsi

BACA JUGA: Ekspor RI Capai USD98,71 Miliar

Mendag menyebutkan, meningkatnya permintaan impor bahan baku/penolong dan barang modal merupakan respon terhadap meningkatnya investasi selama Semester I 2010 yang naik sebesar 7,9 persen


“Peningkatan investasi akan berpengaruh terhadap impor barang modal dan bahan baku yang pada gilirannya akan meningkatkan ekspor sektor industri,” imbuhnya.

Lebih lanjut mengenai perkembangan ekspor-impor Indonesia-China untuk kelompok barang modal, Mendag menyebutkan bahwa angkanya terus meningkat

BACA JUGA: China Masih Kuasai Pasar Indonesia

Dikatakan pula, impor barang modal Indonesia dari China mengalami peningkatan selama kurun waktu 2000-2009

“Impor barang modal yang pada tahun 2005 berkontribusi hanya tujuh persen dalam struktur impor Indonesia, meningkat menjadi 32 persen pada tahun 2009Sementara pangsa barang konsumsi justru mengalami kontraksi, dari 20 persen menjadi 11 persen," sebutnya.(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Pala dan Cengkeh Merosot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler