jpnn.com, JAKARTA - Upaya memperkuat hilirisasi sektor pertanian untuk mendongkrak nilai ekspor membuahkan hasil.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Pusdatin Kementerian Pertanian (Kementan), nilai ekspor produk olahan pertanian pada Januari-Oktober 2021 mencapai Rp 478,48 triliun.
BACA JUGA: Ekspor Produk Pertanian Maret 2021 Meningkat Dua Digit
Sementara total dengan produk pertanian segar, nilai ekspornya mencapai Rp 518,85 triliun.
“Kontribusi ekspor produk olahan pertanian nilainya mencapai 92,22 persen dari total keseluruhan ekspor pertanian Indonesia selama Januari – Oktober 2021,” beber Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri melalui keterangan yang diterima Kamis (18/11).
BACA JUGA: Tiga Menteri Ini Kompak Saat Melepas Ekspor Produk Pertanian di Jatim
Menurut Kuntoro, melalui penguatan hilirisasi diharapkan komoditas yang diekspor tidak lagi berbahan baku, tapi berbentuk produk turunan atau barang jadi.
“Dengan begitu, produk ekspor kita memiliki nilai yang lebih tinggi,” jelasnya.
BACA JUGA: Melalui Kostratani, Kementan Dorong Produk Pertanian Ciamis Berorientasi Ekspor
Secara keseluruhan, tercatat total nilai ekspor pertanian Januari – Oktober 2021 yang meliputi produk olahan dan segar mencapai Rp 518,85 triliun.
Nilai tersebut naik signifikan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Pada Januari – Oktober 2020, nilai ekspor pertanian kita mencapai Rp 352,09 triliun. Jadi pada tahun ini meningkat hingga 47,37 persen,” papar Kuntoro.
Sebelumnya, Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan produk pertanian memang turut mendongkrak kinerja ekspor sektor industri pengolahan pada Oktober 2021.
"Minyak kelapa sawit tercatat berkontribusi sebesar 18,52 persen dan produk-produk kimia dasar organik yang bersumber dari pertanian juga tumbuh sebesar 3,74 persen,” sebut Margo pada konferensi pers BPS, Senin (15/11).
Margo menyampaikan kinerja ekspor Indonesia memang terus meningkat.
Pada periode Januari hingga Oktober tahun ini, Indonesia tercatat membukukan USD 186,32 miliar, atau meningkat 41,8 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Dia menambahkan kinerja nilai ekspor Indonesia lebih baik dari 2019 maupun 2020.
"Semoga hal ini bisa berdampak pada pemulihan ekonomi nasional," pungkas Margo. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi