Ekspor Rokok Naik USD 595 Juta

Jumat, 10 Desember 2010 – 14:07 WIB
JAKARTA - Ekspor rokok dan tembakau mengalami peningkatan di tengah isu kampanye anti rokok globalData dari Ditjen Agro Industri Kementerian Perindustrian menyebutkan, terjadi kenaikan sebesar 17,06 persen atau USD 595,61 juta, dibandingkan tahun 2008 yang mencapai USD 508,80 juta.

Sektor Industri Hasil Tembakau (IHT) juga disebutkan mampu menyerap 6,1 juta orang

BACA JUGA: Kuota BBM Subsidi Ditambah 1,87 Juta KL

Masing-masing yaitu dari kalangan petani tembakau (sebanyak) 2 juta orang, petani cengkeh 1,5 juta, tenaga kerja pabrik rokok 600 ribu (orang), pengecer dan pedagang asongan 1 juta, serta advertising, percetakan dan jasa transportasi sebanyak 1 juta orang.

"Ini industri strategis dalam negeri yang memiliki kontribusi devisa negara," kata Benny Wahyudi, Dirjen Agro Industri Kemenperin, dalam diskusi Industri Hasil Tembakau di Kantor Kemenperin, Jumat (10/12).

Disebutkan, Kemenperin dalam hal ini mengharapkan IHT tetap mengalami pertumbuhan dan menggerakkan industri nasional
Di sisi lain, kontribusi terhadap negara juga (diharapkjan) terus meningkat

BACA JUGA: Dana Asing Keluar, RI Tetap Percaya Diri

"Cukai dan pajak hasil tembakau selama ini masih menjadi sumber potensial bagi negara," ujarnya.

Sementara itu, meskipun dari jumlah perusahaan rokok mengalami penurunan menjadi 2.600, dibandingkan tahun 2007 yang mencapai 4.793, namun produksinya hingga akhir tahun ini diperkirakan mampu menembus 248 miliar batang
"Turunnya jumlah produsen rokok, salah satunya karena pemberantasan rokok ilegal," tambah Benny

BACA JUGA: Cegah Keresahan, BBM Subsidi Ditambah

Ia pun menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan cukai rokok tahun ini mencapai Rp 59 triliun, sedangkan untuk 2011 diharapkan (mencapai) Rp 60,1 triliun(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hadapi Capital Inflow, BUMN Didorong IPO


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler