BACA JUGA: Bahas Pembatasan BBM, Darwin Minta Rapat Tertutup
Untuk bisa menahan agar capital inflow bertahan lama pada sektor berjangka panjang, maka Initial Public Offering (IPO) dinilai sebagai langkah yang paling efektif."Capital inflow imbas dari ekonomi global merupakan angka tertinggi dalam sejarah Indonesia saat ini
Dengan melakukan IPO, maka capital inflow yang masuk kata politisi Partai Demokrat ini, investasi di Indonesia tidak bersifat sesaat
BACA JUGA: Komisi XI Godok 9 UU Reformasi Keuangan
Investor asing bisa bertahan dalam jangka waktu yang panjang."Paling tidak ada 11 perusahaan BUMN yang harusnya bisa masuk ke pasar modal, agar investasinya bisa jangka panjang
Perusahaan BUMN yang melakukan IPO kata Achsanul, sebenarnya akan diberikan keuntungan
BACA JUGA: Salah Kaprah, CSR Dikelola Badan Khusus
Karena semakin besar perusahaan, maka akan semakin besar pula kebutuhan modal."Pemegang saham itu ada batasnya menanam modalJadi pada saat kekurangan modal, dia harus lari ke pasar modalKarena itu pasar modal diciptakan untuk menaikan permodalan para pengusaha, sehingga investor asing mengikat disitu," jelas Achsanul.
Namun, kata Achsanul, walaupun melakukan IPO, jangan sampai semua saham dijual ke pihak asingBisa saja 20 persen asing sisanya tetap modal dalam negeriYang penting kendali masih dipegang oleh perusahaan.
"BUMN juga tidak bisa hanya mengandalkan APBN karena memang tidak ada alokasi untuk menyuntik dana bagi perusahaanTerus terang APBN kita tidak sanggup untuk itu," kata Achsanul.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Bab Lagi, RUU OJK Tuntas
Redaktur : Tim Redaksi