jpnn.com - jpnn.com -Sebuah forehand indah dari Roger Federer membuat ribuan penonton di Rod Laver Arena, Melbourne, Selasa (24/1) sore WIB, serentak berdiri dan memberikan tepuk tangan.
Itu poin terakhir di match perempat final Australia Open (AO) 2017, antara Federer melawan petenis Jerman Mischa Zverev.
BACA JUGA: Pukul Tsonga, Wawrinka Tembus 4 Besar Australian Open
Federer lolos ke semifinal terbilang cukup mudah. Dalam durasi satu jam 32 menit, Fedex (Federer Expres-julukan Federer) menang 6-1, 7-5, 6-2.
Harapan melihat laga sengit dalam empat atau bahkan lima set di laga ini memang tak kesampaian. Asa itu wajar muncul, sebab Zverev adalah Si Pembunuh Raksasa. Sebelum ketemu Fedex, Zverev menyingkirkan petenis nomor satu dunia Andy Murray.
BACA JUGA: Coco...Hot! Catat Sejarah di Australian Open
Namun Federer memang bukan Murray. Petenis Swiss yang sudah mengoleksi 17 gelar grand slam, termasuk empat di Australian Open (2004, 2006, 2007 dan 2010) ini mampu mengantisipasi gaya bermain Zverev dengan sempurna.
Zverev memang memilik gaya unik, sering main di depan net, bukan tipe baseliner seperti kebanyakan pemain lainnya. Namun Fedex mampu meladeni dengan baik, sabar dan terencana.
BACA JUGA: Setelah 14 Tahun, Venus pun Tersenyum
Di semifinal, petenis berusia 35 tahun ini akan berhadapan dengan rekan satu negaranya, Stan Wawrinka. "Dia top player sekarang, di papan atas. Dia tahu saya, saya tahu dia, Kami pernah saling mengisi saat membela Swiss. Saya pikir saya harus lebih agresif melawan dia," kata Federer dalam wawancara on court resmi AO 2017, usai pertandingan. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nadal Lolos 8 Besar Australian Open dengan Luar Biasa
Redaktur & Reporter : Adek