El Nino Melanda, Pasokan Pangan di Jateng Tetap Aman

Kamis, 16 November 2023 – 18:55 WIB
Pj Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jateng, Kamis (16/11). Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - KLATEN - Pasokan pangan di Jawa Tengah pada 2023 dipastikan aman, meskipun sedang terjadi fenomena El Nino.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengakui fenomena El Nino memang dirasakan dampaknya di sektor pertanian. Salah satu indikatornya adalah terjadinya penurunan produksi padi.

BACA JUGA: KPUD dan Bawaslu Terima Dana Hibah Pilkada Rp 985 Miliar dari Pemprov Jateng

"Jadi, produksi padi di Jawa Tengah, kalau kita perbandingkan produksi pada Oktober sampai Desember 2022 dibanding 2023 ini, mengalami penurunan 123.335 ton," kata Nana saat menerima Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI di Desa Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten, Jateng, Kamis (16/11).

Meski produksi padi secara komulatif mengalami penurunan, kata Nana, tidak berarti seluruh daerah lumbung padi di Jawa Tengah juga mengalami penurunan produksi. 

BACA JUGA: Nana Sudjana: Peningkatan Ekonomi Daerah Butuh Sinergi dengan Sektor Swasta

Setidaknya, ada delapan daerah di Jawa Tengah yang produksi padinya tetap stabil. Beberapa di antaranya Sragen, Sukoharjo, Pemalang, Banyumas dan Klaten.

"Itu beberapa daerah yang alhamdulillah dalam situasi El Nino, tetapi malah menghasilkan ataupun bisa melaksanakan panen yang lebih baik," ungkapnya.

BACA JUGA: Pemprov Jateng Menyediakan 3 Ribu Benih Cabai Gratis Mendukung Gerakan Menanam di Pekarangan Rumah

Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melakukan berbagai upaya untuk memastikan pasokan pangan aman.

Sejumlah upaya yang dilakukan, yakni berkolaborasi dengan pemerintah pusat dan kabupaten/kota, agar produksi padi tetap bisa mencukupi kebutuhan masyarakat. 

Program yang dilaksanakan mulai dari melayani peminjaman pompa air, pengadaan alat mesin pertanian, bantuan benih, dan asuransi pertanian. 

"Kami pun terus melakukan koordinasi dengan BMKG. Kami berharap di Bulan November ini sudah memasuki musim penghujan, sehingga bisa mulai musim tanam," kata Nana.

Bupati Klaten Sri Mulyani menambahkan, produksi padi dari Januari hingga Oktober 2023 mencapai 367.465 ton. Produksi beras Januari sampai Oktober 2023, sebanyak 204.558 ton.

"Adapun konsumsi beras 116.589 ton. Jadi, mengalami surplus beras sebanyak 87.969 ton," ungkap Sri Mulyani.

Dia menambahkan Kabupaten Klaten masih memiliki potensi luas lahan 8.286 hektare, dengan produksi 51.353 ton gabah kering atau setara 31.839 ton beras. (jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler