Pemprov Jateng Menyediakan 3 Ribu Benih Cabai Gratis Mendukung Gerakan Menanam di Pekarangan Rumah

Senin, 13 November 2023 – 15:28 WIB
Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (13/11). Foto: Humas Pemprov Jateng.

jpnn.com - SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) mendorong masyarakat menanam tanaman pangan di pekarangan rumah masing-masing, sebagai salah satu upaya mengatasi melonjaknya harga bahan pokok.

Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan bahwa hampir di setiap rumah memiliki halaman atau pekarangan.

BACA JUGA: Tekan Inflasi, Pemprov Jateng Tingkatkan Operasi Pasar

"Halaman rumah ini saya rasa perlu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bisa bercocok tanam," kata Nana Sudjana seusai rapat koordinasi pengendalian inflasi di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Senin (13/11).

Menurut Nana, saat ini gejolak harga sejumlah komoditas pangan masih terjadi.

BACA JUGA: Meski Tren Pengangguran Menurun, Pemprov Jateng Terus Genjot Program Pendidikan Vokasi

Sebanyak lima bahan pokok, yakni beras medium, beras premium, cabai rawit, cabai merah, dan gula yang harganya masih tinggi.

Pemprov Jateng berupaya menstabilkan lima komoditas itu dengan operasi pasar, gerakan pasar murah, dan menanam di pekarangan rumah.

BACA JUGA: Antisipasi Peretasan, Pemprov Jateng Perkuat Pengamanan Sistem Informasi

Pemprov Jateng menyiapkan benih cabai yang akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat, dalam upaya mendukung gerakan menanam di pekarangan rumah itu.

Penyaluran benih cabai itu dilakukan oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Ketahanan Pangan, bersama instansi terkait lainnya, seperti Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah.

Dari Dinas Pertanian dan Perkebunan sudah menyiapkan benih cabai sekitar 3.000 pack dan 1.000 polibag.

“Ini akan kami serahkan kepada masyarakat untuk dilakukan penanaman di masing-masing rumah. Tentunya dengan sasaran masyarakat tingkat bawah di tempat-tempat yang tadi inflasi dan IPH (indeks perkembangan harga) tinggi," ungkap Nana.

Pemprov Jateng juga mulai menyiapkan program-program pertanian menghadapi musim penghujan.

Berdasarkan prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), November-Desember 2023 sudah mulai masuk musim penghujan, sehingga petani diarahkan untuk mulai menyiapkan lahan untuk bercocok tanam, seperti padi atau tanaman pangan lainnya dengan tujuan stok pangan ke depan terjaga.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan untuk menjaga stok beras dan pangan tetap aman pada awal 2024, petani harus sudah mulai menanam November-Desember 2023.

"Penting menggerakkan pangan lokal, tidak hanya beras. Diversifikasi pangan perlu dilakukan, tidak hanya satu jenis. Potensi itu ada ketela, ubi jalar, jagung, sorgum, dan lainnya. Kita mulai gerakkan," katanya saat memberikan arahan dalam rapat pengendalian inflasi nasional yang dihadiri para kepala daerah se-Indonesia. (jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler