Elda Klaim Bisa Urus 10 Ribu Ton

Senin, 29 Juli 2013 – 11:40 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Saksi Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Seluruh Indonesia, Thomas Sembiring, mengatakan, bekas Ketua Asosiasi Perbenihan Indonesia, Elda Devianne Adiningrat, pernah menawarkan untuk membantu penambahan kuota impor daging 10 ribu ton untuk 2013. Namun, Thomas Sembiring mengaku penawaran itu tidak masuk akal dengan berbagai pertimbangan. Akhirnya, tawaran itu ditolak Sembiring.

"Dia menelepon saya, mau bantu urus 10 ribu ton. Saya tidak percaya," kata Sembiring, saat bersaksi untuk terdakwa bekas Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Luthfi Hasan Ishaaq, dalam perkara dugaan suap pengurusan kuota impor sapi dan pencucian uang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (29/7).

BACA JUGA: Datangi Pejabat Kementan, Fathanah Ngaku Utusan Luthfi

Ia beralasan, penolakan tawaran itu karena melihat jumlah kuota yang ada. Menurutnya, pada 2012 saja, alokasi kuota itu cuma 34 ribu ton. Dia pun mendapat informasi bahwa pada 2013 hanya 32 ribu ton. Pada 2013 itu juga, akan dibagi dua. Sebagian untuk industri dan sebagian untuk hotel, restoran dan sejenisnya.

"Kalau dibagi dua tinggal 16 ribu ton. Jadi, kalau mau ambil 8.000 atau 10.000, maka akan timbulkan gejolak," katanya.

BACA JUGA: NU Dorong Tokoh Muda Tampil Gantikan SBY

Sebab, lanjut dia, sudah ada kesepakatan dengan Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan tentang pengalokasian. "Bahwa tidak mungkin ada satu perusahaan bisa menonjol mendapatkan kuota. Karena itu saya tidak percaya (tawaran Elda), karena khawair menimbulkan gejolak," papar Sembiring.

Kepala Pusat Perlindungan Varitas Tanaman dan Perizinan Pertanian, Suharyono, mengatakan, Elda juga pernah mengajaknya bertemu. Dia menceritakan, awalnya mendapat tugas di Cengkareng, Jakarta Barat.

BACA JUGA: Dirut PT Indoguna Bersaksi di Sidang Luthfi

Kemudian, saat mau pulang, mendapat telepon dari seniornya, pensiunan Kementan, Adiyat. Melalui Adiyat, kata dia, Elda meminta untuk bertemu di Angus Steak, Senayan.

"Dia setelah pensiun kerja dengan Elda. Dia menghubungi saya beberapa kali, katanya Elda ingin ketemu terkait ada sesuatu yang penting," katanya di persidangan.

Dia menambahkan, saat itu dalam benaknya tidak pernah terpikir untuk berbicara soal impor daging. Lantas ia pun bertemu dengan Elda di Angus Steak. "Di situ Elda bilang capek baru pulang dari Medan," jelasnya.

Kemudian, lanjut dia, Elda juga menunjukkan konsep supply dan demand daging. "Saya diminta komentari dan memberikan masukan. Tapi saya tidak paham. Permintaan data supply dan demand bukan wewenang kami," kata dia. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketum PBNU Dukung FPI Dibubarkan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler