Ketum PBNU Dukung FPI Dibubarkan

Senin, 29 Juli 2013 – 10:08 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj, kembali menegaskan pentingnya penyebarluasan Islam dengan cara-cara yang santun. Keberadaan kelompok tertentu yang mengatasnaman Islam namun melakukan kekerasan, diyakininya tidak akan bertahan lama.

Dalam peresmian Pondok Pesantren Al-Tsaqofaf di Ciganjur, Jakarta Selatan, Minggu (28/7) malam, Kiai Said mengambil contoh sejarah masuknya Islam di tanah Jawa yang dibawa oleh Syech Subakir asal Persia. Setelah berhasil mengalahkan kelompok Ki Dharmawangsa dengan 400 pasukan yang dimilikinya, dalam peperangan selanjutnya Syech Subakir tak mampu meredam kekuatan bala tentara Raja Airlangga.
 
"Setelah Syech Subakir gagal masih ada lima wali yang mencoba menyebarkan Islam di wilayah Majapahit dengan cara peperangan, dan semuanya gugur. Wali Songo yang selanjutnya menggantikan merubah strategi, mengedepankan cara-cara yang santun, dan berhasil mengislamkan seluruh tanah Jawa," terang Kiai Said.
 
Dalam konteks kehidupan modern saat ini, khususnya di Indonesia, Kiai Said menegaskan cara-cara kekerasan tidak akan pernah bisa digunakan untuk menyebarluaskan Islam. "Islam keras tidak akan bertahan lama di Indonesia," tambahnya.
 
Lebih detail mengenai kelompok Islam garis keras, khususnya Front Pembela Islam (FPI), Kiai Said mendukung dulakukannya pembubaran. "Sudah sejak lama saya memberi masukan ke presiden SBY. Dulu-dulu presiden hanya diam, dan sekarang saja mulai merespon," tegas Kiai Said kepada wartawan seusai acara.
 
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa yang hadir dan didaulat meresmikan Pondok Pesantren Al-Tsaqofah, dalam sambutannya mendukung dikembangkannya pendidikan pesantren, yang dinilainya sanggup menjawab kebutuhan penciptaan penerus bangsa yang tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, namun juga kecerdasan sosial dan spiritual.
 
"Pesantren tidak sebatas mengaktualisasi bangunan tradisional, akan tetapi memiliki metode pengajaran yang mengedepankan pendekatan sosial spiritual," kata Hatta pada acara yang juga dihadiri Ketua DPR RI Marzuki Alie, Menpera Djan Farid, Menakertrans Muhaimin Iskandar, Menteri PDT Helmy Faisal Zaini, Wamenag Nasarudin Umar, dan sejumlah tokoh. (fat/jpnn)

BACA JUGA: Peradi Merasa Tercemar Ulah Anak Buah Hotma

 

BACA JUGA: Kasus Suap Pengacara Bikin Resah Hakim MA

BACA JUGA: Pipa Minyak Dilubangi, Pertamina Rugi Rp 280 M

BACA ARTIKEL LAINNYA... H-10 Tarif Bus Naik 30 Persen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler