jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Wibi Andrino menghargai hasil survei yang dirilis Lingkaran Survei Indonesia Denny JA setelah Ahok terbelit kasus dugaan penistaan agama.
Dari hasil survei LSI, elektabilitas Ahok mengalami penurunan menjadi 10,6 persen. Ia ditinggalkan oleh 60 persen pemilihnya.
BACA JUGA: Ahok Menang Pilkada Pun Percuma, Pasti Dilengserkan
"Kami dan setiap instrumen yang ada pastinya menghargai keprofesionalitasan rekan-rekan yang bekerja di lembaga survei. Kami hormati LSI Denny JA," kata Wibi saat dihubungi JPNN.com, Sabtu (19/11).
Namun, menurut Wibi, situasi yang berkembang saat ini, tentunya tidak bisa dilakukan survei dengan metode yang sebagaimana mestinya.
BACA JUGA: Ketua DPR: Bubarkan Pilkada DKI, Kalau...
Ia mencontohkan situasi tersebut berkaitan dengan penolakan-penolakan ketika Ahok dan Djarot Saiful Hidayat melakukan blusukan ke suatu daerah.
Tim pemenangan sudah melaporkan ke Badan Pengawas Pemilu mengenai dugaan pengorganisasian terkait dengan penolakan-penolakan ketika kampanye.
BACA JUGA: Wacana Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Kembali Muncul
"Masyarakat lebih cenderung tidak ingin menunjukan pilihannya ketika ditanya sebagai responden. Dan memang itu bisa terjadi kalau misalnya ada suasana yang mencekam dan kekhawatiran-kekhawatiran yang lain," tutur Wibi.
Wibi mengimbau para lembaga survei untuk bekerja secara profesional dan tidak tendensius.
"Mereka bekerja tanpa ada sesuatu hal, rasa tendensius untuk mengubah atau mengarahkan persepsi masyarakat terhadap elektabilitas," ungkapnya. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Anies Baswedan Tentang Pertemuannya dengan Seorang Pak Tua
Redaktur : Tim Redaksi