Elektabilitas Dahlan Iskan Tak Tertandingi

Senin, 30 Desember 2013 – 07:21 WIB
Dahlan Iskan. Foto: Dok JPNN

jpnn.com - SEJUMLAH lembaga survei ikut melakukan jajak pendapat terhadap elektabilitas peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat. Salah satunya dilakukan Sonar Media Consultant. Hasilnya, di Jatim, elektabilitas Dahlan Iskan tertinggi.

Peserta konvensi calon presiden dari Partai Demokrat Dahlan Iskan meraup elektabilitas tertinggi hingga 71,4 persen berdasar survei Sonar Media Consultant (SMC). Hasil tersebut jauh meninggalkan peserta konvensi lain seperti Marzuki Alie dan Pramono Edhie Wibowo.

BACA JUGA: Ratu Atut Menolak Mundur

Riset tersebut dilakukan pada 1-7 Desember 2013. Peneliti SMC mewawancarai 500 responden dari sebelas kabupaten/kota di Jawa Timur. Menurut Direktur Eksekutif SMC Fahrul Muzaqqi, Dahlan begitu dikenal oleh pemilih di Jawa Timur.

"Elektabilitas Dahlan tersebut didukung oleh sosoknya yang selama ini dikenal sebagai pengusaha yang giat, dedikatif, tegas, dan memiliki rekam jejak yang bersih," ungkap dosen muda Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unair tersebut.

BACA JUGA: Ini Dia Orang Indonesia Pertama yang Akan ke Luar Angkasa

Dia menuturkan, dari tingkat elektabilitas itu, dukungan terbesar untuk Dahlan datang dari Kediri, selanjutnya Madiun, dan Surabaya. Yang cukup menarik, papar Fahrul, ternyata Dahlan cukup disukai oleh para pemilih di pinggiran kota atau wilayah pedesaan.

"Angkanya mencapai 58,6 persen. Ini tentu angka yang besar. Adapun pemilih perkotaan hanya 12,8 persen," ujarnya.

BACA JUGA: Kemenag Kabulkan Tuntutan Pengulu

Fahrul menambahkan, sebaran pemilih Dahlan juga menyajikan temuan yang menarik. Calon pemilih Dahlan justru berasal dari PDIP, PKB, Golkar, dan Partai Demokrat. Adapun sebaran pemilih dari organisasi kemasyarakatan, Dahlan sudah tentu disukai oleh pemilih berlatar belakang Nahdlatul Ulama (NU). Persentasenya mencapai 55,8 persen. Sedangkan pemilih berlatar belakang Muhammadiyah hanya 6 persen.

Temuan lain, jelas Fahrul, pemilih Dahlan nanti adalah mereka yang berusia 40"49 tahun. Mereka selama ini berlatar belakang karyawan swasta dan berasal dari sektor informal. Sedangkan di level pemilih pemula, masih belum banyak yang tergarap.

Dia mengungkapkan, dari riset tersebut juga tergambar bahwa masyarakat Jatim kian melek politik. Mereka tak lagi memikirkan faktor uang untuk memilih calon pemimpin. "Tapi melihat bagaimana sosoknya dan apa programnya. Yang pasti, Dahlan lebih elektabel di kalangan pemilih yang dewasa secara politik (politically mature)," terangnya.

Siti Aminah, akademisi dari FISIP Unair, menambahkan bahwa survei tersebut belumlah sempurna benar. Sebab, banyak pertanyaan yang masih harus dijawab. Salah satunya, apakah 500 responden itu bisa menggambarkan pemilih di Jatim. "Juga belum ada penjelasan antara pemilih pedesaan dan mereka yang datang dari perkotaan," katanya. (git/c11/tom)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hakim Perpanjang Pemeriksaan Kejiwaan Walfrida


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler