jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Litbang Kompas menunjukkan elektabilitas Erick Thohir sebagai kandidat cawapres di Pilpres 2024 mengalami peningkatan signifikan.
Elektabilitas Erick Thohir meningkat sebesar 1,4 persen dari 3,1 persen pada survei periode Januari 2023, menjadi 4,5 persen pada survei periode Mei 2023.
BACA JUGA: 5 Kader NU Kandidat Cawapres, Salah Satu Potensial jadi Pendamping Anies
Survei Litbang Kompas itu dilakukan secara tatap muka dengan melibatkan sebanyak 1.200 responden dipilih secara acak.
Survei Litbang Kompas memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, dengan margin of error sekitar 2,83 persen.
BACA JUGA: Siapa Pendamping Anies Baswedan? Orang Kaya Ini Singgung Perjuangan di Pilgub DKI Jakarta
Peneliti Litbang Kompas Bambang Setiawan mengatakan elektabilitas Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebagai cawapres meningkat seusai berhasil menghalau sanksi berat dijatuhkan oleh FIFA kepada Indonesia terkait dengan Piala Dunia U-20.
“(Elektabilitas Erick) meningkat sejak dinamika Piala Dunia U-20 itu, terutama upaya Erick Thohir untuk membatalkan keputusan FIFA cukup dihargai masyarakat,” kata Bambang dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (26/5).
BACA JUGA: Elektabilitas Anies Belasan Persen, Bakal Capres Koalisi Perubahan: Banyak Hal Akan Terjadi
Bambang menjelaskan, saat terjadi dinamika Piala Dunia U-20 berupa pro dan kontra dari beberapa pihak di Tanah Air terkait keikutsertaan Timnas Israel, Erick Thohir bergerak cepat dengan langsung bernegosiasi bersama FIFA.
Bambang mengatakan bahwa Ketua Umum PSSI itu membawa cetak biru transformasi dunia sepak bola Indonesia dan surat dari Presiden Jokowi untuk Presiden FIFA Gianni Infantino.
Negosiasi yang dilakukan oleh Erick Thohir tersebut berhasil menghalau sanksi berat untuk dunia sepak bola Indonesia.
Indonesia hanya menerima sanksi administrasi berupa pembekuan dana operasional FIFA untuk PSSI, yakni FIFA Forward 3.0.
Keputusan tersebut juga sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi yang tidak menginginkan dunia sepak bola Indonesia terasingkan dari komunitas internasional.
Menurut Bambang, berkat perjuangan Erick Thohir itu banyak masyarakat dan pecinta bola Indonesia memberikan apresiasi.
“Meskipun tidak mengembalikan posisi Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20, tampaknya simpati orang terhadap Erick Thohir mulai muncul,” kata Bambang. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu