jpnn.com, SURABAYA - Menteri BUMN RI Erick Thohir dinilai oleh Guru Besar Universitas Airlangga (Unair) Prof Hotman Siahaan sebagai calon wakil presiden (cawapres) potensial di pemilihan presiden (pilpres) 2022 mendatang.
Pasalnya, siapapun pasangan Erick Thohir di kontestasi mendatang akan ikut terdorong secara elektabilitas.
BACA JUGA: Ziarah ke Makam Buya Syafii, Erick Thohir: Saya Ingin Ikhtiar
Mengingat, orang nomor satu di Kementerian BUMN tersebut memiliki bekal elektabilitas yang tinggi.
Berdasarkan data survei terbaru lembaga Poltracking Indonesia di wilayah Jatim, Erick Thohir memiliki elektabilitas tinggi sebagai cawapres yakni di angka 14.2%.
BACA JUGA: Elektabilitas Erick Thohir Meningkat, DPP ETOR Merespons, Simak
Baik berpasangan dengan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, maupun Ketua DPR RI, Puan Maharani, Erick Thohir dinyatakan akan memberikan dampak elektoral di pemilihan 2024 nanti.
“Yang jelas siapapun pasangannya Erick Thohir tetap punya kontribusi elektabilitas,” terang Prof Hotman, Jum’at (24/6).
BACA JUGA: Erick Thohir Terkenang Tulisan Pertama Buya Syafii
Ia kemudian menjelaskan, Erick Thohir banyak mendapatkan dukungan masyarakat, khususnya di daerah Jatim.
Berbagai elemen masyarakat dinyatakan telah memberikan dukungan kepada eks presiden Inter Milan tersebut.
Salah satu di antaranya adalah para kiai NU.
Erick Thohir dilihat sebagai kader terbaik yang juga berstatus sebagai anggota kehormatan Banser.
Di samping itu, kelompok akar rumput masyarakat seperti nelayan, petani, aktivis dan akademisi serta para pengusaha juga telah memberikan dukungannya kepada Erick Thohir agar ikut dalam Pilpres 2024 nanti.
“Pengaruhnya bukan hanya karena kedekatan Erick Thohir dengan NU. Banyak terhadap Erick Thohir dari berbagai komunitas di luar NU yakni para pengusaha, kaum intelektual, milenial, petani, nelayan dan masih banyak lagi,” pungkas Prof Hotman. (dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif