Elite PDIP Umbar Tangis di Era SBY, Sekarang?

Sabtu, 21 April 2018 – 13:52 WIB
Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Roy Suryo menyindir PDI Perjuangan yang kini tampak adem saja saat ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Padahal, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu saat menjadi oposisi bagi pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) era 2004-2014 sangat getol menolak kenaikan harga BBM.

Roy mengaku masih ingat ketika elite PDIP sampai menangis demi menolak kenaikan harga BBM. Namun, mantan menteri pemuda dan olahraga (Menpora) itu mengaku heran lantaran PDIP diam saja ketika era pemerintahan Presiden Joko Widodo saat ini harga BBM melambung tinggi dan impor berbagai komoditas meningkat.

BACA JUGA: Yakinlah, Elektabilitas Jokowi Mengkhawatirkan

“Dahulu oposisi nangis-nangis saat kenaikan BBM. Sekarang BBM sudah naik tinggi, tidak nangis-nangis,” sindir Roy saat diskusi bertitel Politik Copras-Capres di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4). 

Roy mengaku kangen dengan kritikan-kritikan PDI Perjuangan seperti saat menjadi oposisi dulu. “Kami rindu kritik PDI Perjuangan dulu ketika masih oposisi,” katanya.

BACA JUGA: PDIP: Jokowi Sudah Capres, yang Lain Masih Copras

Ketua DPP Partai Gerindra Riza Patria dalam diskusi yang sama mengatakan, persoalannya bukan hanya harga BBM naik, tapi juga meningkatnya komoditas impor. Bahkan, pemerintah berencana mengimpor dosen dari mancanegara.

Kondisi itu jauh berbeda dibanding janji-janji kampanye Jokowi. “Gombal, misalnya janji mau buka sepuluh juta lapangan pekerjaan, tapi malah mengeluarkan Perpres Tenaga Kerja Asing. Ada 66 janji Jokowi, termasuk tidak impor, membuka lapangan kerja. Tapi, dosen, tenaga kerja asing impor,” ucap Riza.

BACA JUGA: Gerindra: Jokowi Sangat Mungkin Dikalahkan

Politikus PDI Perjuangan Masinton Pasaribu yang menjadi pembicara dalam diskusi itu langsung membela partainya. Dia mengatakan, saat ini tugas partai oposisi adalah memberikan alternatif.

“Seharusnya sekarang tugas oposisi memberikan alternatif dan kritik,” balas Masinton di kesempatan itu.

Anggota Komisi III DPR ini menegaskan bahwa program pemerintahan Joko Widodo nyata. “Kami tidak ada fiksi. Berbagai program sedang dikerjakan pemerintah,” katanya.

Dia menegaskan, pembangunan yang dilakukan Jokowi tidak semata-mata untuk meningkatkan daya saing, tapi, juga mengoneksikan antarwilayah di Indonesia. Karena itu, kata Masinton, masyarakat banyak yang memuji kinerja pemerintahan Jokowi.

Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai Jokowi memang luar biasa, tapi nilainya cuma enam. “Kami tetap ingin ganti presiden 2019,” kata Mardani di kesempatan itu.(boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP: Kartini Pasti Menangis Lihat Elite Mencela Pemimpinnya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Jokowi   Joko Widodo   Harga BBM   PDIP   Roy Suryo  

Terpopuler