jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Masinton Pasaribu tidak mempersoalkan elekabilitas petahana Joko Widodo atau Jokowi versi sejumlah lembaga survei berada di bawah 50 persen.
Menurut Masinton, survei itu merupakan sebuah potret, tergantung dari sudut mana memandangnya. Sebagai sebuah potret, semua lembaga survei sekarang ini selalu menempatkan posisi Jokowi di atas.
BACA JUGA: Gerindra: Jokowi Sangat Mungkin Dikalahkan
“Umpamanya hari ini Jokowi tinggi, bagi kami itu bukan satu-satunya menentukan Jokowi akan menang. Namun, melalui kerja politik, pemerintah menyampaikan program dengan bagus, itu yang akan memenangkan hati dan pikiran rakyat,” kata Masinton dalam diskusi Politik Copras-Capres di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4).
Masinton menambahan, sampai saat ini capres yang memenuhi syarat presidential threshold (PT) 20 persen sesuai Undang-undang (UU) Pemilihan Umum (Pemilu) baru Joko Widodo.
BACA JUGA: Pilpres 2019: Kelompok Penyokong Gatot Bermain Dua Kaki?
“Kalau lainnya masih copras kalau ngomong tema diskusi ini. Bahkan, ada yang kampanye ingin ganti presiden, tapi calon presidennya (untuk menggantikan) tidak ada,” sindir anggota Komisi III DPR itu.
Masinton mengatakan, meski diunggulkan oleh sejumlah lembaga survei, pemerintahan Jokowi saat ini tetap fokus bekerja, berupaya selalu bagaimana negara hadir di tengah rakyat.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Sebut Kesimpulan Mahfud MD Terlalu Dini
Menurut dia, yang dilakukan Jokowi bukan semata-mata untuk meningkatkan daya saing, tapi mengoneksikan wilayahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam pembangunan infrastruktur.
“Jadi, bagi kami survei bukan satu-satunya. Saya percaya survei sebagai metodologi. Tapi, kalau diambil dari hasil seluruh survei lalu dikomparasikan tingkat kepuasan, maka elektabilitas Jokowi memang tinggi dari bakal calon lainnya,” paparnya.
Sebelumnya, lembaga Media Survei Nasional (Median) merilis 46,37 persen responden ingin Presiden Joko Widodo diganti oleh tokoh lain. Sebanyak 45,22 persen responden masih berharap Jokowi menjabat kembali. Sebanyak 8,41 persen tidak menjawab.
Elektabilitas Jokowi hanya 36,2 persen. Sisanya atau 63,8 persen belum mau memilih Jokowi sebagai presiden. Sedangkan elektabilitas Prabowo Subianto 20,4 persen. Survei digelar 24 Maret-6 April 2018, melibatkan 1200 responden. Adapun margin of error kurang lebih 2,9 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Setujukah Jika Jokowi Calon Tunggal?
Redaktur & Reporter : Boy