jpnn.com - Elon Musk mengancam bakal menarik tawarannya membeli Twitter jika perusahaan jejaring sosial itu gagal memberikan data akun palsu.
Musk menuduh Twitter melanggar material dari perjanjian merger dan dia memiliki hak untuk tidak melanjutkan kesepakatan, menurut dokumen yang diajukan pihaknya ke regulator sekuritas.
BACA JUGA: Twitter Mulai Membatasi Konten Hoaks Soal Konflik Ukraina
Dokumen pengajuan tersebut menandai eskalasi pernyataan Musk yang sebelumnya menyoroti perihal akun palsu yang bisa menimbulkan pembatalan kesepakatan sebesar USD 44 miliar untuk mengambil alih Twitter.
Ancaman tersebut juga menandai pernyataan Musk yang disampaikan secara tertulis.
BACA JUGA: Setelah Bacok Suami yang Tidur Pulas, PNS Wanita Melakukan Ini, Mengerikan!
Sebelumnya pada April, Musk menyetujui kesepakatan untuk membeli Twitter.
Namun, pada pertengahan Mei, dia mulai menyinggung mengenai kekhawatirannya terhadap akun palsu yang beredar di Twitter.
BACA JUGA: MotoGP Catalunya, Nakagami tak Dijatuhi Sanksi, Suzuki Protes Keras
Sebelumnya, Musk juga telah mengatakan melalui akun Twitter miliknya bahwa dia bisa membatalkan kesepakatan jika kekhawatirannya tidak ditangani.
Menurut Musk, jumlah bot sebenarnya mungkin empat kali lebih banyak dari perkiraan yang diberikan Twitter.
Bot dapat digunakan di media sosial untuk menyebarkan berita palsu atau menciptakan kesan terdistorsi tentang seberapa luas informasi dikonsumsi dan dibagikan.
Di sisi lain, menurut CEO Twitter Parag Agrawal, kurang dari lima persen akun yang aktif pada hari tertentu di Twitter adalah bot, tetapi analisis tidak dapat direplikasi secara eksternal untuk menjaga kerahasiaan data pengguna.
Namun, Musk telah mengabaikan tanggapan dari Twitter tersebut dan menegaskan kembali sikapnya itu pada Senin (6/6). (afp/ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Suami Tidur Pulas, Mbak EL Malah Berbuat Keji, Warga Sontak Berhamburan
Redaktur & Reporter : M. Rasyid Ridha