jpnn.com - BENGKULU - PT Pertamina akhirnya resmi menaikan harga elpiji ukuran 12 kg non subsidi di awal tahun 2015 ini. Terhitung pukul 00.00 WIB kemarin (2/1), harga elpiji naik Rp 1.500 per kg.
Namun untuk harga di agen wilayah Bengkulu naik Rp 1.650 per kg. Sebab dari harga sebelumnya Rp 119.600 per tabung naik menjadi Rp 139.400 per tabung.
BACA JUGA: Pedagang Ikut Libur, Harga Bahan Pokok Masih Tinggi
Menariknya dampak kenaikan harga elpiji tersebut, membuat harga di eceran melambung tinggi hingga tembus Rp 150 ribu per tabungnya. Bahkan kenaikan elpiji 12 kg semakin membuat tingkat kebutuhan peralihan ke 3 kg bersubsidi ikut meningkat.
"Mulai tadi malam (kemarin, red) harga elpiji non subsidi 12 kg sudah naik. Bahkan di warung atau eceran sudah naik Rp 150 ribu per tabungnya. Sedangkan di agen itu Rp 139.400 per tabungnya," ujar Sumarni (40) warga Kelurahan Sukarami yang mengaku kaget mendengar harga elpiji naik lagi kepada Rakyat Bengkulu (Grup JPNN) kemarin (3/1).
BACA JUGA: Naikkan Harga Elpiji 12 Kg, Pertamina tak Ingin Rugi Lagi
Diungkapkan Sumarni, dampak kenaikan elpiji yang terus menerus untuk non subsidi itu dipastikan akan banyak masyarakat atau rumah tangga bahkan restoran yang selama ini menggunakan elpiji 12 kg beralih ke 3 kg.
"Kini kalau beli satu tabung 12 kg, bisa untuk 8-9 tabung elpiji 3 kg. penggunaannya juga cukup lama," terangnya.
BACA JUGA: 11 KA Jarak Jauh Masih Disubsidi Selama Tiga Bulan
Sementara Sales Executive LPG I Rayon Jambi-Bengkulu, Walid Akbar ketika dikonfirmasi membenarkan telah naiknya harga elpiji 12 kg. Pihaknya juga yakin bahwa walaupun ada kenaikan, tetapi dampak peralihan ke elpiji 3 kg bersubsidi tidak begitu signifikan.
Bahkan pihaknya sudah melakukan penambahan untuk stok elpiji 12 kg di Januari 2015 ini. Dimana total dari sebelumnya sebanyak 47.200 tabung sudah ditambah menjadi 90.200 tabung. Sedangkan untuk elpiji 3 kg itu tidak ada penambahan tetap sebanyak 930.000 per tabung per bulannya.
"Adanya penambahan stok untuk elpiji 12 kg itu memang sudah ketentuan dari awal sudah akan ditambah. Kemudian untuk kebutuhan elpiji 3kg di Bengkulu juga tidak ada perubahan. Karena realisasi tidak ada peningkatan walaupun elpiji 12 kg naik," terang Walid.
Ditambahkan Walid untuk kuota 2015 ini, pihaknya belum menerima dari Pertamina secara rinci. Namun pihaknya tetap melakukan pengawasan untuk pendistribusian elpiji 3 kg dan 12 kg. terutama jika ada penyalagunaan elpiji 3 kg bersubsidi.
"Untuk soal kuota elpiji 3 kg itu ada ditangan pemerintah. Kami hanya menyalurkan sesuai kebutuhan. Sampai saat ini belum ada penambahan. Antisipasi kekurangan, kami akan mengawasi jika ada penyalagunaan seperti restoran tidak boleh menggunakan elpiji bersubsidi," tegasnya.
Terpisah Asisten II Pemda Provinsi Bengkulu Ir. Edy Waluyo, MM mengakui kalau harga elpiji 12 kg sudah naik. Untuk itu pihaknya akan berusaha melakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pendistrubusian elpiji 3 kg bersubsidi. Tujuannya agar tidak ada penyalahgunaan. Baik yang melakukan oplosan dari 3 kg ke tabung 12 kg.
Pihaknya juga akan melakukan pengawasan agar usaha seperti retstoran dan hotel tidak boleh menggunakan elpiji 3 kg bersubsidi. Terkait kenaikan dan dalam rangka menghadapi tahun 2015 ini, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan PT Pertamina.
"Sesuai dengan surat edaran yang disampaikan BPH Migas ke Pemprov stok elpiji baik subsidi dan non subsidi hanya ada untuk 17 hari ke depan. Yakni total 321.175 tabung. Sedangkan untuk stok berikutnya itu belum ada kebijakan," papar Edy Waluyo.(che)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Ada Subsidi, SPBU Asing Serbu RI
Redaktur : Tim Redaksi