jpnn.com - BATAM - Harga elpiji yang makin melejit membuat masyarakat menjerit. Belum lagi stok yang kian terbatas. Masyarakat kota Batam mulai menggunakan minyak tanah keperluan memasak, meski harganya selangit. Pasalnya persediaan gas di pertamina dan agen pertamina lainnya mulai langka dan hilang dari peredaran. Kini satu liter minyak tanah di jual antara Rp 15 ribu - 17 ribu.
Seperti yang dialami Resi warga Seipanas, Batam, mengaku sejak Jumat siang telah memutari kota Batam untuk mencari persediaan gas. Namun meski sudah mencari hingga ke daerah lain, dirinya tak juga menemukan gas yang di cari.
BACA JUGA: Disalahkan Pemerintah, Dirut Pertamina Pilih Bungkam
"Saya sudah keliling kota Batam, setiap agen bilang gasnya habis. Padahal saya harus memasak untuk suami dan anak-anak. Tak mungkin beli makanan di luar terus," kata Resi kepada Batam Pos, Minggu pagi.
Karena tak ingin membuat suami kecewa, Resi akhirnya beralih menggunakan minyak tanah untuk bisa memasak. Namun saat membeli minyak tanah, Resi langsung kaget ketika mendengar harga minyak tanah yang sangat selangit.
BACA JUGA: Harga Elpiji di Papua Rp 300 ribu, Ini Alasan Pertamina
"Saya sudah lama tak pakai kompor minyak, tapi karena tak ada yang jual gas, saya terpaksa gunakan kompor minyak. Harganya mahal betul, satu liter 15 ribu dan satu botol aqua Rp 25 ribu," ungkap Resi.
Ibu satu anak ini berharap pemerintah bisa sesegera mungkin menyelesaikan kelangkaan gas di kota Batam. "Kalau seperti ini terus saya bisa gila. Apa-apa serba mahal. Saya ini hanya ibu rumah tangga, jadi cuma mengharapkan uang belanja dari suami. Apalagi uang belanja yang dikasih pas-pasan, sementara harga serba mahal," curhat wanita berkerudung hitam ini.
BACA JUGA: Dahlan Iskan Pasang Badan untuk Pertamina
Hal yang sama juga dikatakan Nidel warga Bengkong Indah yang baru saja membersihkan kompor minyak untuk bisa memasak. "Gas langka, saya pakai kompor minyak, baru saja saya bersihkan tadi bersama suami," terangnya.
Menurut dia, persediaan gas di rumahnya telah habis sejak lima hari yang lalu dan sejak itu dia belum mendapat penganti gas.
"Saya makainya gas 3 kg, tapi sekarang tak ada lagi yang jual. Kemarin ada sih yang 12 kilo, tapi saya tak sanggup beli harganya mahal banget. Jadi sekarang saya beli minyak tanah aja, harganya Rp 17 ribu perliter. Mahal sih mahal, tapi saya harus beli untuk bisa masak," ungkap Nidel.
Sementara itu di SPBU Seraya terlihat puluhan tabung gas elpiji ukuran 3 kilo gram dan 12 kilo gram dalam keadaan kosong. Salah seorang petugas SPBU yang engan namanya disebut mengaku jika mereka kehabisan stok gas sejak Sabtu pagi.
"Minggu tak ada pengiriman jadi stok kosong. Kemarin masih ada, tapi ketika datang langsung habis. Banyak yang cari, tapi persediaan kita kosong," katanya. (she/mas)
BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY Tenggat Pertamina 1x24 Jam Tinjau Kenaikan Elpiji
Redaktur : Tim Redaksi