Email Pekerjaan Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental Anda

Rabu, 15 Agustus 2018 – 05:18 WIB
Handphone. Foto: Pixabay

jpnn.com - Pekerjaan sehari-hari yang menumpuk tentu harus diimbangi dengan istirahat. Terkadang saat istirahat, Anda harus benar-benar lepas dari segala urusan terkait pekerjaan agar tidak dibayangi oleh tugas-tugas yang menunggu esok hari. Salah satu hal yang mesti diperhatikan adalah email pekerjaan.

Meski Anda tidak menggunakannya saat pulang kantor, namun notifikasi yang terus menyala bisa membuat hasrat membuka email akan terus ada. Jika Anda sering mengalami hal ini, harap lebih waspada!

BACA JUGA: Ketika Lagu Begadang Bang Rhoma Irama Menjadi Penting

Dilansir Newsweek.com, merasa berkewajiban untuk memeriksa email pekerjaan di luar jam kantor tidak hanya buruk bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda, tetapi juga hubungan antara keluarga dan kerabat terdekat. Sekalipun Anda tidak membuka kotak masuk saat di rumah, tekanan untuk melakukannya bisa memicu kecemasan.

Studi terkait email pekerjaan dan kesehatan mental ini dilakukan oleh peneliti dengan melibatkan 182 peserta. Setiap peserta bekerja setidaknya 30 jam per minggu di berbagai bidang, termasuk teknologi, kesehatan, dan pemerintah. Rata-rata peserta berusia antara 31 dan 35 tahun dari latar status hubungan yang beragam, termasuk yang masih lajang hingga sudah menikah. Bagaimana hasilnya?

BACA JUGA: Stres Bisa Menurunkan Kualitas Kesehatan Mata?

Studi tentang email pekerjaan dan kesehatan mental

Para peneliti meminta para peserta untuk mengisi survei selama empat hari berturut-turut. Pertanyaan-pertanyaannya meliputi seberapa sering mereka memeriksa email kerja di luar jam kerja, serta seberapa lama mereka melakukannya. Peserta juga melaporkan perasaan cemas dan konflik yang mereka miliki dengan orang lain akibat kebiasaan ini.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan membuka email pekerjaan di waktu yang tidak seharusnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan mental secara nyata. Ia dapat memicu stres, depresi, hingga gangguan lainnya.

"Pihak kantor mungkin berpikir bahwa konektivitas yang berlangsung terus, sekali pun itu terjadi di waktu yang seharusnya, dapat menguntungkan karena bakal mendapatkan produktivitas yang lebih banyak dari karyawan,” ujar William Becker, peneliti dari Virginia Tech.

Namun di sisi lain, penelitian yang dilakukan Becker dan tim menunjukkan bahwa hal tersebut malah menambah biaya jangka panjang perusahaan. Hal ini dikarenakan perusahaan mesti mengeluarkan biaya kesehatan bagi karyawan yang mengalami kelelahan, stres, hingga depresi.

Penting bagi sebuah perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan karyawannya. Hal ini dapat dilakukan dengan memaksimalkan istirahat karyawan di luar jam kerja. Di sisi lain, karyawan pun harus sadar dengan akhir pekannya yang berharga dan tidak diperuntukkan sebagai momen menyelesaikan tugas kantor.

"Setiap individu (karyawan) juga harus menerapkan batas pada pekerjaan, di mana mereka harus mematikan perangkat kantor dan memaksimalkan hari liburnya,” lanjut Becker.(RS/ RVS/klikdokter)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler