Emas Picu Inflasi

Rabu, 02 Juni 2010 – 14:10 WIB
JAKARTA – Badan Pusat Statistik mencatat inflasi sepanjang Mei 2010 mencapai 0,29 persenDengan begitu, laju inflasi kalender (Januari-Mei) sebesar 1,44 persen dan inflasi year on year (yoy) 4,16 persen

BACA JUGA: Hentikan Izin Pendirian MiniMarket

Sementara, inflasi inti Mei adalah 0,25 persen, inflasi inti yoy sebesar 3,81 persen.  “Terjadinya inflasi ini lebih disumbang oleh barang-barang yang sifatnya volatile,” kata Kepala BPS Rusman Heriawan di Jakarta, Selasa (1/6)
Menurut dia, emas perhiaan menjadi penyumbang inflasi terbesar, yakni menyumbang 0,08 persen dari 0,29 persen.
 
Selain emas, kata Rusman, cabe merah juga menyumbang sebesar 0,05 persen, bawang putih 0,03 persen, jeruk dan cabe rawit 0,02 persen

BACA JUGA: Tambah Rp 150 Miliar, Ekspansi Pertambangan

Dari 7 kelompok barang dan jasa, bahan makanan menyumbang inflasi terbesar yaitu sebesar 0,11 persen
Lalu makanan jadi, minuman, rokok menyumbang inflasi 0,06 persen, perumahan 0,02 persen, sandang 0,08 persen, dan kesehatan 0,01 persen.

Sedangkan, komoditas yang menyumbang deflasi adalah telu ayam ras sebesar 0.03 persen, ikan segar, tomat sayur, bawang merah yang masing-masing menyumbang 0,01 persen

BACA JUGA: Datascrip Luncurkan Tiga Printer MLF

Sementara itu, nilai ekspor Indonesia sepanjang bulan April 2010 mencapai USD 12,05 miliar, naik 42,56 persen dibanding nilai ekspor pada April 2009Namun nilai ekspor ini turun 5,66 persen jika dibandingkan ekspor pada Maret 2010“Secara kumulatif nilai ekspor Januari-April 2010 mencapai USD 47,59 miliar atau meningkat 51,16 persen ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya,” ujar Rusman

Sementara nilai ekspor non migas pada April 2010 mencapai USD 9,85 miliar, turun 7,13 persen dibanding Maret 2010Namun masih naik 36,79 persen jika dibandingkan ekspor non migas April 2009Penurunan ekspor non migas terbesar terjadi pada bijih, kerak, dan abu logam senilai USD 291,2 jutaSementara peningkatan terbesar terjadi pada bahan kimia organik sebesar USD 59,3 juta.

Ada pun negara tujuan ekspor nonmigas terbesar adalah Jepang yang mencapai USD 1,24 miliar, disusul AS sebesar USD 1,06 miliar, dan China USD 930 jutaSedangkan untuk impor, sepanjang April 2010, nilai impor Indonesia mencapai USD 11,53 miliar, naik 71,98 persen dibandingkan April 2009Secara kumulatif, nilai impor Indonesia pada periode Januari-April 2010 mencapai 41,5 miliar atau naik 60,83 persen ketimbang periode yang sama tahun lalu“Negara pemasok barang impor terbesar ke Indonesia masih ditempati China sebesar USD 5,61 miliar atau dengan pangsa 17,26 persen,” katanya(lum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ngaku Tak Matikan Pedagang Kecil


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler