Embat Komputer untuk Modal Kawin

Minggu, 13 Juli 2014 – 06:56 WIB

jpnn.com - KISARAN - Ard alias Engkol (28), warga Jalan SM Raja Kelurahan Kisaran Barat Kecamatan Kota Kisaran Barat nyaris tewas, Sabtu (12/7) sekitar pukul 05.00 Wib. Dia dipukuli dan hendak dibakar hidup-hidup, karena tepergok mencuri satu unit komputer.

 

Rudi Atmaja (57), warga Jalan SM Raja Gang Mengkudu Kisaran pemilik rumah yang dimasuki Engkol kepada wartawan menceritakan, pagi itu sehabis sahur dan menunggu waktuk Imsak, dia membuka komputer.

BACA JUGA: Dengar Kabar Istri Selingkuh, Napi Nekat Kabur

Karena sesak buang air kecil, dia pergi ke kamar mandi meninggalkan kompter yang sudah hidup. Tidak lama di kamar mandi, dia kembali hendak mengoperasikan komputer. Tetapi dia sudah tidak menemukan komputer miliknya.

BACA JUGA: Lumpuhkan Komplotan Perampok Lintas Provinsi

“Aku tanya sama istriku kemana komputer, tapi mengaku tidak tahu. Padahal, aku cuma sebentar di kamar mandi,” aku Rudi.

Karena istrinya tidak mengetahui komputer itu hilang, Rudi memilih langsung keluar dari rumah melihat situasi dan menanyakan kepada tetangganya yang lain.

BACA JUGA: Warga Korsel Dirampok Sopir Taksi

“Dari pengakuan tetanggaku, diketahui Engkol baru saja keluar rumahku menenteng komputer,” sebut Rudi.

Rudi mengungkapkan, mendengar pengakuan tetangganya, dia bersama warga lain langsung mengejar Engkol namun berhasil kabur. Warga pun sempat kehilangan jejak, dan memutuskan mendatangi rumah Engkol.

Saat ditemui di rumahnya, Engkol sempat mengelak dan membantah mencuri komputer milik Rudi.

“Engkol sempat mengelak dan berdebat dengan warga. Tapi kami langsung masuk ke dalam rumah dan menemukan komputer di lemari pakaiannya,” ujar Rudi.

Rudi menuturkan, setelah menemukan komputer miliknya, dia dan warga lain mencari Engkol yang langsung tidak kelihatan saat warga masuk menggeledah rumah.

Tapi saat warga mencari-cari di dalam rumah, tiba-tiba terdengar dentuman keras seperti benda yang jatuh dari asbes rumah.

“Ternyata Engkol berusaha lari dari kamar mandi dan bersembunyi di atas asbes. Tapi dia jatuh ke dalam rumah,” katanya.

Rudi mengaku, warga yang melihat Engkol tanpa dikomando dan sudah tersulut emosinya langsung bertindak memukuli Engkol.

“Beruntung Kepala Lingkungan (Kepling) cepat datang, dan mengamankan Si Engkol. Kalau tidak warga sudah menghabisinya bahkan mau dibakar hidup-hidup. Itu dilakukan karena warga sudah sering kehilangan dan pencurinya dicurigai Si Engkol itu,” ucap Rudi.

Kasat Reskrim Polres Asahan AKP Dian Indra Prabudi saat ditemui, mengaku pihaknya ada menahan tersangka pencuri yang diserahkan warga karena tepergok mencuri satu unit komputer dari rumah Rudi Atmaja.

"Sempat dihakimi warga lantaran sudah terbakar emosi, baru kemudian diserahkan kepada kami. Diduga masih banyak rumah warga yang sudah dimasuki tersangka,” kata AKP Dian.

Terpisah, Engkol saat ditanyai mengaku dirinyalah yang mencuri komputer milik Rudi. “Betul Bang, aku yang mencuri komputer itu. Rencananya, uang hasil curian itu akan kugunakan untuk modal kawin,” akunya sambil meringis kesakitan karena dipukuli warga.

Engkol juga mengaku, sebelum mencuri komputer, dia sempat makan durian yang disimpan di dapur rumah korban.

“Aku sudah masuk dari dapur, melihat ada durian aku memakannya karena lapar. Setelah itu aku keluar dan masuk lagi, begitu aku melihat ada komputer aku langsung ambil, tapi begitu keluar rumah ada orang melihatku,” katanya.

Ditanya sudah berapa kali mencuri, Engkol mengaku sudah tidak ingat berapa kali beraksi.

“Sudah tidak ingat berapa kali Bang. Kalau nggak ada uang, aku mencuri,” akunya.

Disinggung apakah pernah mencuri monitor kumputer dari kantor Harian Metro Asahan (Grup JPNN), Engkol mengaku tidak ikut terlibat.

“Aku tidak pernah Bang. Tapi pernah diajak kawan-kawanku membobol kantor itu,” ujarnya. (sus)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rebutan Lahan Parkir, Anggota FBR Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler