Emil Dardak: Pandemi Pasti Bisa Diatasi dengan Kolaborasi Pemerintah dan Dunia Usaha

Selasa, 21 April 2020 – 17:03 WIB
Wagub Jatim Emil Dardak saat menjadi pembicara seminar online bertema ”Managing Day After Tomorrow”. Foto: tangkapan layar Zoom

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengungkapkan, dalam menangani COVID-19, Pemrov Jatim melakukan refocusing dan realokasi APBD 2020 sebesar Rp 2,38 triliun.

Anggaran tersebut mencakup aspek pemulihan ekonomi melalui berbagai program, mulai padat karya hingga proyek-proyek yang menyerap tenaga kerja.

BACA JUGA: Emil Dardak Resmikan Galeri Kunjungan Digital Pertama Garudafood

“Termasuk di dalamnya ada upaya mendorong dunia usaha kembali pulih,” kata Emil Dardak dalam seminar online bertema ”Managing Day After Tomorrow” yang digagas Grup Konsultan Dayalima dan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Surabaya, di platform Zoom, baru-baru ini.

Emil melanjutkan, Pemprov Jatim menerapkan tiga komponen intervensi dampak Pandemi Covid-19. Pertama Jaring Pengaman Social, kedua Insentif, lalu Fasilitasi Ekonomi.

BACA JUGA: Menteri Siti: Dunia Usaha Kehutanan Kena Pengaruh Pandemi COVID-19

Garis besarnya, Jaring Pengaman Sosial atau Social Safety Net ditujukan untuk kelangsungan hidup masyarakat. Lalu di Insentif ada Restrukturisasi Kredit untuk Pelaku Ekonomi Kecil terdampak, termasuk yang menjadi debitur di Bank Jatim dan Bank UMKM Jatim serta yang menjadi debiur program kredit dana bergulir Pemprov Jatim.

Sementara di bagian Fasilitasi Ekonomi di antara Cash for Work ditujukan untuk mitigasi risiko Covid-19. Lalu agar selaras Business Continuity Plan menjaga keberlangsungan dunia usaha di antaranya dengan penyemprotan disinfektan di lokasi-lokasi ekonomi strategis. Serta untuk UMKM kita melakukan refocusing fasilitasi UMKM di sector paling terdampak melalui jalur pemasaran alternatif.

BACA JUGA: Sulit Memulai Usaha di Indonesia

Emil meyakini, dengan kolaborasi dan sinergi yang baik antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat tantangan ini pun akan bisa dilalui.

”Pemprov Jatim yakin dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah dan dunia usaha, situasi ekonomi yang sulit ini bisa kita lewati dengan baik. Dan nanti pasca-pandemi, dunia usaha bisa segera bangkit,” tegas Emil.

CEO Daya Qarsa Consultant, yang merupakan unit bisnis strategis Dayalima, Apung  Sumengkar, menjelaskan tiga langkah strategis bagi para pemimpin bisnis agar tidak panik dalam menghadapi situasi saat ini. Adapun caranya dengan melakukan sejumlah langkah berikut. Pertama dengan menjalankan strategic team alignment.

“Para pelaku usaha harus bisa mengoptimalkan seluruh potensi orang di sekitarnya yang memiliki kapabilitas dan kapasitas untuk membantu perusahaan bisa survive di masa krisis,” ujar Apung yang mantan konsultan McKinsey & Co, Deloitte Consulting sekaligus mantan professional di Unilever, PZ Cussons serta Toyota Motor Manufacturing Indonesia itu. 

Kedua, para pelaku usaha disarankan bisa segera mengembangkan business continuity plan. “Perencanaan bisnis berkelanjutan tersebut diperlukan untuk mengamankan revenue saat ini serta sekaligus mencari peluang bisnis baru yang bisa digarap di masa krisis atau mendatang,” Apung menambahkan.

Sedangkan langkah ketiga, lanjut Apung, pelaku bisnis sebaiknya membentuk tim khusus untuk mengeksekusi seluruh perencanaan dengan cepat dan tepat. 

”Last but not least, Perlu semacam crisis management office sehingga perusahaan bisa cepat mengeksekusi berbagai hal dengan langkah yang terukur dan mitra yang tepat,” papar Apung. (mg7/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler