jpnn.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak siap memperjuangkan Marsinah diangkat sebagai pahlawan nasional.
Usulan pengangkatan Marsinah menjadi pahlawan nasional sebelumnya diusulkan oleh Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Provinsi Jawa Timur.
BACA JUGA: Sah, Emil Dardak Pimpin Demokrat Jatim
Emil Dardak juga siap memperjuangakn pembangunan monumen perjuangan Marsinah di Nganjuk.
"Terkait Marsinah, kami siap mendukung dalam memperjuangkan Marsinah sebagai pahlawan nasional," ujar Emil dalam rangka Hari Buruh di Surabaya, Minggu (1/5).
BACA JUGA: Peringati Hari Buruh, Melanie Subono: Jangan Ledek Buruh Migran
Emil Dardak juga membahas khusus partisipasi dari Pemprov Jatim, sekaligus tentang bagaimana usulan dari Pemda Nganjuk terkait pembangunan monumen.
Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengajak KSBSI turut andil dalam membangun kesadaran di antara para buruh dalam memperjuangkan kepemilikan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
BACA JUGA: Puan Berkomitmen untuk Mengawal Regulasi yang Berpihak Buruh
"Membangun satu kesadaran di antara para buruh untuk mengecek status BPJS, apakah sudah menjadi anggota,” ucap suami Arumi Bachsin tersebut.
Dia juga menyampaikan kepada pihak KSBSI bahwa Pemprov Jatim selalu terbuka melakukan komunikasi serta dialog sosial dalam menyelesaikan berbagai masalah terkait ketenagakerjaan dan buruh.
"Pertemuan berkesinambungan baik untuk dilakukan, sebab bisa saling memonitoring peristiwa yang terjadi, baik yang sifatnya aduan dari para buruh dan akan kami bantu menindaklanjutinya kepada pihak perusahaan,” ucapnya.
Beberapa usulan terkait penganugerahan Marsinah sebagai pahlawan nasional juga digulirkan Komite Eksekutif (Exco) Partai Buruh.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal di Jakarta beberapa hari lalu menilai Marsinah merupakan simbol perjuangan kelompok buruh.
Menurutnya, selama ini belum ada satu pun tokoh buruh yang menerima gelar pahlawan nasional dari pemerintah.
Marsinah merupakan seorang aktivis buruh dan buruh pabrik yang tewas karena disiksa sekelompok orang saat dia memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan pekerja di pabrik tempatnya bekerja.(Antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang