jpnn.com, SURABAYA - Wilayah Surabaya Raya telah memasuki hari terakhir pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jilid I.
Awal PSBB dimulai pada 28 April 2020 lalu tetapi sampai saat ini belum ada dampak signifikan dari penerapan pembatasan tersebut.
BACA JUGA: Pemprov Jatim Membandingkan Malang Raya Lebih Siap PSBB daripada Surabaya
Bahkan per Senin 11 Mei 2020, dua wilayah Surabaya Raya, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo kembali mendapatkan tambahan kasus.
Tak tanggung-tanggung, di Kota Surabaya ada 33 kasus baru, sedangkan di Sidoarjo ada 2 kasus baru.
BACA JUGA: Tolak Pasien Covid-19 dari Daerah Lain, Bu Risma Dikritik Dokter Joni dan Pemprov Jatim lagi
Secara kumulatif seluruh Jawa Timur per Senin 11 Mei 2020, ada 43 tambahan kasus baru di Jatim.
Dengan begitu, Kota Surabaya menjadi 'juara' dengan sebesar 76,75% dari total tambahan kasus di Jatim.
BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: PGRI dan Guru Honorer, Pak Jokowi Harus Lihat Fakta di Jerman
Sementara itu, untuk tambahan lainnya berasal dari Kabupaten Mojokerto 1 kasus, 1 Kota Malang, 2 Kabupaten Jombang, 1 Kabupaten Nganjuk, 1 Kabupaten Bangkalan, 1 Kabupaten Malang, dan 1 kasus dari Kota Blitar.
"Begitu data terakhir kami. Ini berdasarkan data domisili ya, bukan tempat mereka dirawat," kata Wagub Jatim Emil Dardak saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi terkait update kasus Covid-19 di Jawa Timur.
Kasus positif corona ini tertinggi khususnya wilayah Surabaya Raya yang diwakili oleh Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo.
Karena itu, Emil terus menyerukan kepada masyarakat Surabaya Raya, untuk menaati protokol-protokol kesehatan yang sudah disepakati oleh pemerintah.
PSBB Surabaya Raya Jilid I sendiri secara resmi telah selesai, dan diputuskan untuk diperpanjang.
Dengan perpanjangan PSBB tersebut, kasus Covid-19 di Surabaya Raya diharapkan bisa berhenti atau setidaknya menurun.
Sementara itu, terkait dengan ODP (Orang dengan Pemantauan) sejumlah 21.391 orang. Sedangkan PDP (Pasien Dalam Pengawasan) berjumlah 4.166 orang.
Emil mengatakan, PDP dan ODP ini meningkat karena tracing yang dilakukan oleh Pemprov.
Utamanya terhadap kasus-kasus yang berasal dari klaster besar.
Dalam kesempatan yang sama, Emil juga menyebutkan jumlah pasien sembuh di Kota Surabaya tak selaras dengan peningkatan jumlah pasien Covid-19.
Per Senin kemarin, hanya ada 4 pasien yang sembuh dari kota Surabaya. Secara kumulatif, Provinsi Jawa Timur hanya ada tambahan 13 pasien yang sembuh.
Mereka berasal dari beberapa daerah. Antara lain, 1 dari Kabupaten Bondowoso, 1 dari Bangkalan, 2 dari Situbondo, dan 5 dari Tulungagung.
"Namun kita juga berduka ada 6 orang yang wafat. 1 dari Sidoajo dan 5 dari Kota Surabaya. Semoga almarhum-almarhumah husnul khatimah, dan keluarga yang ditinggalkan tabah dan sabar," kata Emil. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia