jpnn.com, SURABAYA - Emosi sepuluh detik bisa mengubah jalah hidup. Setidaknya itulah yang terjadi pada Imam Syafi'i, pedagang Keputran, Surabaya.
Bak aksi yang dilakukan Pak Eko, perwira polisi senior yang viral, pemuda 20 tahun itu nekat melemparkan pisau ke arah petugas satpol PP. Tentu saja, itu gak mashoookkk, Pak Eko!
BACA JUGA: 5 PSK Kena Ciduk Satpol PP
Peristiwa tersebut terjadi pada sebuah razia satpol PP di Pasar Keputran pada 7 Desember lalu.
Sejak pukul 18.30, petugas satpol PP memberikan peringatan kepada para pedagang untuk berkemas. Mereka sudah melanggar area yang disepakati untuk berjualan.
BACA JUGA: Satpol PP Butuh Tambahan 3.000 Personel Lagi
"Sudah diingatkan. Diberi batas waktu 15 menit. Ini bukan sudah bersih lho ya. Tapi, sudah terlihat harus berkemas," kata Kapolsek Tegalsari Kompol David Triyo Prasojo.
Namun, Imam tetap nekat berjualan Dia malah asyik mengupas kubis di depan lapak sayurnya. Ketika didatangi petugas, Imam ngeyel.
BACA JUGA: Toko Tiongkok Disegel, Pemiliknya Tak Jelas Rimbanya
Tak mau berdebat lama, petugas lalu mengambil paksa timbangannya. Terjadi adu tarik antara Imam dan Tri Sutrisno, anggota satpol PP. Imam kalah kuat.
Tri menang. Imam langsung masuk gudang sayur. Bukannya menenangkan diri, dia malah kalap. Imam mengambil pisau dan melemparkannya ke arah Tri.
Syuttt... Untung, Tri cepat bergerak. Lemparan pisau itu meleset dan menghantam tanah.
Imam makin kalap dan memaki-maki petugas. Tri tak ambil pusing dan segera lapor polisi.
Dia melapor karena nyawanya sebagai petugas terancam dengan ulah Imam. "Pelaku langsung kami tangkap saat itu juga," kata Kanitreskrim Polsek Tegalsari Iptu Zainul Abidin.
Setelah Imam diperiksa, ternyata inspirasi melempar pisau itu datang setelah sering melihat aksi Pak Eko, polisi asal Pusdik Sabhara Porong yang mahir melempar benda apa pun ke titik sasaran.
Namun, bukan prestasi yang didapat. Justru aksi tiruan tersebut mengantarkan Imam ke bui. Masuk penjara, Pak Eko! Hehehe. (mir/c10/ano/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Memalukan, Satpol PP dan Sekdes Terjaring Razia Judi
Redaktur & Reporter : Natalia