Empat Kecamatan di Madiun Rentan Krisis Air

Senin, 09 September 2013 – 00:39 WIB

jpnn.com - MADIUN - Kekeringan akibat kemarau kini mengancam sejumlah wilayah di Kabupaten Madiun. Lima di antara 15 kecamatan di wilayah itu berpotensi kekeringan pada musim kemarau ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Madiun Ahmad Nuryanto mengatakan, lima kecamatan yang saat ini terancam kekeringan adalah Pilangkenceng, Wonoasri, Balerejo, Saradan, dan Jiwan.  Di wilayah Kecamatan Jiwan, misalnya, lahan pertaniannya rentan kekeringan. Empat kecamatan lain terancam krisis air bersih. Hal itu didasarkan pada pengalaman tahun lalu.

BACA JUGA: Pesta Miras,1 Kelenger, 2 Tewas

"Saat ini kami sudah berkoordinasi dengan DPU BMCK (dinas pekerjaan umum bina marga dan cipta karya, Red), DKP (dinas kebersihan dan pertamanan, Red), dan PDAM (perusahaan daerah air minum)," katanya Sabtu (7/9).

Nuryanto menuturkan, tahun lalu lima desa di wilayah Pilangkenceng krisis air bersih. Yakni, Desa Pilangkenceng, Kenongorejo, Krebet, Ngale, dan Pulerejo. Sedangkan di Kecamatan Wonoasri, dua desa krisis air, yakni Wonoasri dan Jatirejo. "Tahun lalu PDAM mengedrop air bersih ke daerah-daerah krisis air itu," jelasnya.

BACA JUGA: Surban Capres untuk sang Jenderal

Hingga saat ini, ungkap dia, belum ada laporan tentang desa yang meminta suplai air. "Kalau ada permintaan, kami sudah siap," ujarnya.

Dia mengakui, dana dari APBD untuk anggaran tak terduga mencapai Rp 1,5 miliar. Duit tersebut dialokasikan untuk kondisi insidental, seperti bencana alam dan kekeringan. BPBD juga mendapatkan aliran dana bantuan sosial (bansos) tidak terencana senilai Rp 900 juta. (mg3/irw/jpnn)

BACA JUGA: Stok Melimpah, Harga Bawang Merah Lokal Turun

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disebut Titipan Cikeas di Konvensi, Pramono Tetap Percaya Diri


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler