Empat Pelajar SMK Kena Begal, Satu Tewas Mengenaskan

Selasa, 10 Juli 2018 – 03:15 WIB
Begal. Foto ilustrasi: jawapos

jpnn.com, PALEMBANG - Kawanan begal kembali beraksi di Jalan Mayor Zurbi Bustan, Lebong Siarang, depan Perumahan Dinas Deninteldam, Sumatera Selatan, Senin (9/7).

Dari empat remaja, tiga jadi korban. Salah seorang bahkan meregang nyawa di lokasi kejadian. Yang tewas, M Deni Setiawan (16), pelajar kelas 2 salah satu SMK di Palembang.

BACA JUGA: Antisipasi Begal, Polisi Imbau Masyarakat Jangan Lakukan Ini

Sedang dua temannya yang lain, Saputra (15) dan Erlangga (15), terluka, tapi selamat. Seorang lagi, Imam, selamat tanpa terluka.

Kawanan pelaku yang informasinya berjumlah sekitar 18 orang membawa kabur sepeda motor Revo milik Erlangga.

BACA JUGA: Tak Lagi Menodong, Begal Kini Berani Tembak Korban

Ahmad Zazili (50), ayah Erlangga, menuturkan sekitar pukul 20.00 WIB, Erlangga pamitan dengan keluarga pergi nonton kuda lumping. “Tidak jauh dari lokasi kejadian,” katanya. 

Empat sekawan ini hendak pulang ke rumah, sekitar pukul 23.00 WIB. Erlangga lalu mengajak ketiga temannya mampir dulu ke rumah dia di Jl Seduduk Putih, Kecamatan Ilir Timur II. Setelah itu, Erlangga pamit dengan keluarganya untuk pergi mengantarkan teman-temannya ke rumah mereka masing-masing.

BACA JUGA: Begal Penembak Mati Saripah Diduga Rakit Senpi Sendiri

“Yang bawa motor Deni, sedang Erlangga di tengah dan Saputra di belakang. Mereka bonceng tiga,” kata Zazili. Menurut cerita sang anak, mereka sempat mampir ke SPBU di Km 5 untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM). Sekitar pukul 02.00 WIB, saat akan mengantar pulang Deni, mereka bertemu kawanan pelaku. Mereka langsung diserang dengan celurit hingga terluka.

Imam refleks tancap gas dengan sepeda motornya. Dia selamat dari pengeroyokan itu dan tak terluka sama sekali. Sedang Erlangga, Deni, dan Saputra terjatuh dari motor. Dalam keadaan terluka, ketiganya lari berpencar. Para pelaku tetap mengejar mereka.

Deni lari ke arah TKP dan terkapar bersimbah darah di Lr Mufakat 1, depan rumah Santoso, warga di sana. Sedangkan Erlangga dan Saputra mencari pertolongan ke Perumahan Dinas Deninteldam. "Anak saya sempat meninggalkan pakaiannya yang penuh darah di sana. Dia dan Saputra lalu ditolong dua perempuan yang membawa mereka ke Bidan Soraya,” beber Zazili.

Erlangga mendapatkan perawatan medis di sana. Kemudian dirujuk ke RSMH. Begitu juga Saputra. Keduanya mengalami luka bacok di kepala. Bahkan, Saputra hingga kemarin masih dalam dirawat, Erlangga sudah boleh pulang.

“Nah, Deni tidak ketemu, pagi tadi kami dapat kabar kalau dia meninggal,” beber Zazuli. Menurutnya, begitu berhasil melarikan diri, Imam langsung melapor kepada orang tuanya kalau dia dan ketiga temannya kena begal.

Mengajak teman-temannya, Imam kemudian mencari keberadaan Deni, Erlangga dan Saputra yang dikeroyok kawanan pelaku. “Kata Erlangga, pelakunya yang ia lihat sekitar enam orang naik dua motor, ada yang bonceng tiga,” tutur pria yang berprofesi sebagai PNS itu.

Namun, ucap Zazili, ada saksi dari warga yang melihat kalau kawanan pelaku berjumlah sekitar 18 orang, naik enam motor. Sementara itu, duka mendalam dirasakan Zaini (47) yang harus kehilangan anak bungsunya, M Deni Setiawan.

Sebelumnya, dia mengaku mimpi kehilangan ban sepeda motor dua kali. Tapi dia tak sadar kalau itu firasat akan kehilangan putranya tersebut. “Aku kira hanya mimpi biasa, ternyata pertanda anak bungsu aku meninggal di begal,” ucapnya di Instalasi Jenazah RS Bhayangkara Palembang.

Biasanya, Deni akan datang ke rumahnya seminggu sekali. “Saya pisah dengan ibunya,” jelas Zaini. Tapi, sebelum kejadian ini, Deni datang tiga kali seminggu. Bahkan pelajar SMK itu sempat minta uang Rp300 ribu kepadanya dengan alasan akan berangkat ke Pagaralam.

Tapi Zaini hanya punya Rp200 ribu dan sebanyak itulah yang diberikannya. Putranya itu lalu pulang ke rumah mantan istrinya yang tinggal di Jl Ponorogo, Kelurahan Sukajaya, Sukarami. “Pagi tadi (kemarin pagi) jam 6 saya baru dapat kabar kalau anak aku meninggal dibegal dari kawannya Deni,” tandasnya

Betapa terpukulnya dia sebagai ayah. Kata Zaini, putranya termasuk anak yang pendiam dan tidak banyak ulah. “Setahu aku dia tidak punya musuh. Di malam kejadian, Deni pamit keluar untuk beli pulsa,” bebernya.

Kasus begal yang makan korban bukan pertama ini. Pada 29 Mei lalu, Heri (20), warga Plaju Ulu, Banyuasin III tewas setelah perutnya ditempak pelaku pembegalan. Saat itu dia berusaha mempertahankan sepeda motor Beat miliknya. Kejadian di jalan Desa Galang Tinggi, Banyuasin. Pelaku sekitar lima orang.

Lalu, 1 April, tiga remaja jadi korban begal di kawasan Pasar Gubah. Para pelaku berjumlah 10 orang dan membawa pedang dan parang. Mereka lalu merampas sepeda motor korban.

Pada 28 Februari terjadi aksi begal di Jl Inspektur Marzuki. Korbannya, Hasan (59). Sedang pelaku dua orang, berhasil merampas motor Mio M3 nopol BG 5057 AAL miliknya.

Terbaru, driver taksol Andi Julyanto (27), sempat akan dibegal oleh tiga pelaku, 12 April lalu. Kejadiannya di Jl Soak Simpur, Kecamatan Sukarami. (wly/tha/ce1)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polri Pastikan Begal Penembak Saripah Gunakan Senpi Rakitan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Begal   Palembang  

Terpopuler