Empat Penganiaya Anggota Brimob Dibekuk

Selasa, 25 November 2014 – 14:39 WIB

jpnn.com - JOGJA – Empat pelaku penganiayaan anggota Brimob Brigadir Toni Narwoko akhirnya berhasil ditangkap jajaran Polresta Jogja di kawasan Pasar Kembang. Belum dipastikan apa peran masing-masing dari mereka. Sejauh ini polisi masih terus mendalami penyidikan.

Kapolresta Jogja Kombes Pol R Slamet Santoso mengatakan, ada empat pelaku yang kini sudah ditahan Sat Reskrim Polresta Jogja. Dari hasil pemeriksaan sementara, belum bisa disimpulkan peran masing-masing pelaku yang menyerang anggota Brimob di kawasan Sarkem itu

BACA JUGA: Jenggala Layani Sidoarjo-Mojokerto, Jauh Dekat Rp4 Ribu

“Sejauh ini ada empat pelaku yang kita amankan. Kita masih kembangkan. Ada dugaan ke pelaku lainnya, mereka masih berada di wilayah Kota Jogja,” kata Slamet dilansir Radar Jogja (Grup JPNN.com), Selasa (25/11).

Saat disinggung mengenai keberadaan senjata jenis Revolver milik korban, Slamet mengatakan belum bisa dipastikan. Sebab, dari keterangan pelaku pada saat kejadian ada senjata. Namun kepada yang diduga, dalam hal ini korban belum bisa diambil keterangan mengingat masih harus menjalani pemulihan pasca dianiaya.

BACA JUGA: Curi Mesin Traktor Milik Petani, Anak Kades Dibui

“Menurut keterangan pelaku, ada senjata. Namun kepada yang diduga, belum ada kejelasan,” imbuhnya.

Satreskrim Polresta Jogja dibantu Polda DIJ dalam mengusut kasus penganiayaan anggota Bimob ini sepertinya masih fokus pada pemeriksaan dan pengembangan pelaku. Sebab, sejauh ini motif kejadiannya pun terbilang sepele. Di mana pada saat itu korban yang tengah menyelidiki seseorang terduga pelaku kejahatan, justru mendapat penganiayaan dari pelaku yang berjumlah lebih dari dua orang.

BACA JUGA: Bu Guru Tersenyum Sebelum Hembuskan Nafas Terakhir

Terlebih, saat itu kondisi pelaku tengah dipengaruhi minuman keras. Situasi tak kondusif ini yang kemudian menjadi bumerang bagi korban. Dia lalu dianiaya oleh pelaku hingga mengalami luka cukup berat. Korban akhirnya dilarikan ke RS Bhayangkara untuk menjalani perawatan medis.

“Pada prinsipnya kita terus kembangkan penyelidikan. Kan ada kemungkinan pelaku bertambah. Nah, dari situ kita juga akan mendapat informasi baru lagi,” tandas Slamet. (fid/laz/ong)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Ortu Korban Hanyut, Dua Kali Rumah Didatangi Ular


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler