Empat Pesan Menteri Agama kepada Para Ahli Alquran

Senin, 20 Mei 2019 – 23:20 WIB
Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin (kedua kanan) saat menghadiri pembukaan Konferensi Alquran di Jakarta, Senin (20/5). Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan empat pesan penting kepada para ulama ahli Alquran dari seluruh Indonesia. Salah satunya adalah umat Islam Indonesia harus disadarkan bagaimana menerjemahkan dan menafsirkan ayat-ayat Alquran.

“Karena kita masih sering menghadapi kesalahpahaman seakan-akan terjemah Alquran atau Tafsir Alquran itu adalah Alquran itu sendiri,” kata Menteri Lukman saat membuka membuka Konferensi Alquran di Jakarta, Senin (20/5).

BACA JUGA: Perlu Strategi Baru Dalam Dakwah dan Pengajaran Alquran

BACA JUGA: Perlu Strategi Baru Dalam Dakwah dan Pengajaran Alquran

Konferensi tersebut diselenggarakan oleh Pengurus Pusat Jamiyyah Qurro’ wal Huffadh (JQH) NU di Hotel Sriwijaya, Jakarta 21-22 Mei 2019.

BACA JUGA: Gus Is: Pegang Alquran di HP Tidak Wajib Wudu

Lebih lanjut, Menteri Lukman menyampaikan titik fokus Presiden Jokowi periode kedua ini adalah pembangunan Sumber Manusia.

Menurut Lukman, pemahaman terhadap kandungan Alquran memiliki tingkat urgensi dan relevansi yang tinggi dengan kebutuhan kita saat ini.

BACA JUGA: Pak Dandim Ajak Anak Buah Tadarusan Setiap Usai Jumatan

“Sebanyak apa pun akademisi, ilmuwan dan para ahli yang nanti akan dilahirkan oleh sejumlah lembaga pendidikan kita, itu akan nyaris tidak memiliki arti jika tidak memiliki pemahaman agama yang benar. Apalagi kita merasakan gejala fenomena akan adanya jalan pintas dalam memahami Islam, termasuk memolitisasi agama,” imbuh Lukman.

Lebih lanjut, Lukman menitipkan pesan kedua kepada para ulama ahli Alquran yaitu Alhi Alquran agar memberi penjelasan yang menyeluruh terkait dengan bagaimana mengkontekstualisasikan Alquran dengan realitas kekinian. Teks Alquran itu memiliki relevansi yang tinggi karena dia menjadi sumber rujukan utama pedoman hidup kita.

Pesan ketiga Menteri Agama adalah Ahli Alquran agar menyosialisasikan kandungan Alquran, sehingga tetap memiliki relevansinya dengan kekinian.

Ia berharap agar isu-isu aktual dan isu klasik bisa dirujuk sumbernya dalam Alquran, misalnya relasi antara negara dengan agama, Isu gender, isu hak asasi manusia.

Selanjutnya, Menteri Agama menyampaikan pesannya yang keempat yaitu mamahami Alquran itu tidak mudah. Lukman berpesan agar ulama Alquran menjelaskan kepada umat bahwa untuk menerjemahkan dan memahami Alquran itu harus menguasai berbagai macam ilmu, mulai dari ilmu kaidah bahasa Arab, ilmu Balaghag, Nasikh Mansukh, Ilmu Asbabun Nuzul dan lain sebagainya, sehingga umat islam tidak cenderung mengambil jalan pintas dalam memahami Alquran.(fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Winda, Takut Mati dalam Keadaan Berbuat Dosa


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler