Empat Rekomendasi Bank Dunia untuk Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kamis, 17 Juni 2021 – 13:33 WIB
Bank Dunia merekomendasikan empat kebijakan untuk mendorong pemulihan sehingga Indonesia mampu bangkit dari dampak krisis pandemi Covid-19. Ilustrasi pekerja: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Bank Dunia merekomendasikan empat kebijakan untuk mendorong pemulihan sehingga Indonesia mampu bangkit dari dampak krisis pandemi Covid-19.

Hal ini sebagai hasil dari laporan Indonesia Economic Prospects (IEP) bertajuk Boosting The Recovery.

BACA JUGA: Bank Dunia Sebut Indonesia Kekurangan SDM bidang IT, Setahun Butuh 600 Ribu Talenta Digital

“Kami akan membahas kebijakan-kebijakan yang menjadi prioritas,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste Satu Kahkonen di Jakarta, Kamis (17/6).

Kahkonen menyatakan pandemi dalam satu tahun terakhir mampu menyebabkan dunia mengalami resesi mencapai 3 persen termasuk Indonesia, meski di level yang lebih kecil.

BACA JUGA: Bank Dunia Bakal Alokasikan Dana USD 2 Miliar untuk Vaksinasi Covid-19 Negara Berkembang

Ia menuturkan resesi Indonesia lebih kecil daripada tingkat dunia, tapi jutaan orang kehilangan pekerjaan dan penurunan pendapatan sehingga sekitar 3 juta orang jatuh ke dalam lingkaran kemiskinan.

Di sisi lain, dia mengakui respons kebijakan dari pemerintah Indonesia berhasil menghindari outcome ekonomi dan sosial yang lebih buruk.

BACA JUGA: Bank Dunia Tak Menyangka Ekonomi China Bangkit Secepat Ini

Meski demikian, Kahkonen menegaskan pemerintah masih memerlukan kebijakan-kebijakan lain dalam rangka mendorong pemulihan yang lebih cepat, salah satunya melalui empat rekomendasi dari Bank Dunia.

1. Keteguhan perang melawan Covid-19

Rekomendasi pertama ialah keteguhan pemerintah dalam memerangi penyebaran Covid-19, karena akan mampu mengakhiri krisis kesehatan sekaligus ekonomi.

Hal itu dapat dilakukan dengan akselerasi vaksinasi, memastikan kapasitas untuk testing dan tracing tercukupi dengan baik, serta upaya untuk membatasi mobilitas masyarakat.

2. Pengelolaan keuangan dan kebijakan moneter

Kahkonen mengatakan yang kedua menjaga kebijakan moneter serta menstimulasi kredit untuk terus bertumbuh dengan cara mengelola proses keuangan eksternal.

“Kemudian beberapa program memberikan dukungan seperti subsidi dan suku bunga ini juga bisa digunakan untuk terus mendorong kredit,” ujarnya.

3. Dukungan Fiskal

Lebih lanjut, kata Kahkonen, yang ketiga yakni memberikan dukungan fiskal dalam jangka pendek dengan tetap menjaga kesinambungan pada jangka menengah.

Dia menjelaskan strategi fiskal jangka menengah akan memberikan ruang fiskal dan meningkatkan rasa percaya para investor.

“Kami juga perlu terus mendukung rumah tangga miskin dan rentan serta firma-firma kecil sehingga pemulihan bisa berjalan dengan baik,” tegasnya.

4. Penciptaan lapangan kerja produktif

Rekomendasi terakhir yakni peningkatan penciptaan lapangan kerja produktif baik bagi perempuan maupun laki laki.

“Pandemi memberikan tantangan lapangan pekerjaan bagi Indonesia namun di masa krisis kita punya peluang untuk mereformasi dan menjadi lebih baik lagi,” ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler