Empat Saran Emrus Sihombing untuk Hadapi COVID-19 di Indonesia

Rabu, 25 Maret 2020 – 21:35 WIB
Pekerja bekerja keras menyiapkan RS Darurat Penanganan COVID-19. Foto: ANTARA/HO-Kementerian PURR

Direktur Lembaga EmrusCorner Emrus Sihombing mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan pemerintah pusat dan daerah dalam mengatasi wabah virus corona atau COVID-19. Namun, ujar Emrus, masih ada empat upaya yang sangat strategis yang dapat dilakukan atau lebih dimaksimalkan.

"Pertama, semua harus segera mewujudnyatakan Maklumat Kapolri dalam keseharian kita," katanya, Rabu (25/3).

BACA JUGA: Pembangunan Rumah Sakit Khusus COVID-19 di Galang Batam Capai 78 Persen

Menurut dia, sekalipum maklumat dapat diartikan sebagai pemberitahuan atau pengumuman, demi keselamatan bersama dari serangan virus corona maka tidak ada salahnya setiap WNI memaknai dan membuat isi maklumat tersebut sebagai kewajiban.

"Bila perlu menjadi keharusan yang dilakukan setiap individu warga masyarakat dan negara," ungkapnya.

BACA JUGA: Apa Penyebab Ledakan Hebat di Plaza Ramayana Medan? Polisi Beri Penjelasan Begini

Menurut dia, dalam melaksanakan Maklumat Kapolri yang sangat bagus ini, harus ada penegakan hukum dan peraturan yang terkait dengan penanganan wabah penyakit menular secara tegas, namun tetap tetukur. "Lebih cepat lebih baik," tegasnya.

Kedua, mutlak harus ada unit kerja di setiap tingkatan gugus tugas melakukan pengawasan secara ketat. Misalnya pelayanan publik di bandara, apakah semua orang di sana sudah melakukan jarak fisik satu dengan yang lain yang memadai.

BACA JUGA: Mayor TNI Gadungan Tak Berkutik Saat Didatangi Anggota Kodim, Lihat tuh Gayanya

Unit ini mengawasi secara terukur semua protokol yang sudah dirumuskan oleh setiap tingkatan gugus tugas.

Contoh sederhana lainnya, bagaimana penyediaan hand sanitizer dan masker di setiap bandara dan pasokan ke apotik milik BUMN.

Ia menilai jarak fisik, penyediaan hand sanitizer, dan masker di bandara bertaraf internasional sekalipun, tampaknya belum dilakukan maksimal.

"Untuk itu, saya menyarankan kepada Menteri BUMN menugaskan orang lain yang bukan pegawai Kementerian BUMN melakukan uji petik pengawasan di Bandara dan Apotek milik BUMN di seluruh Indonesia tentang ketersedian dua APD yang penting tersebut, hanya sebagai contoh, demikian yang lainnya," katanya.

Ketiga, juga mutlak harus dibentuk secara khusus Unit Promosi Kesehatan di setiap tingkatan gugus tugas. Menurut pemantauannya dan masih boleh diuji, masih ada anggota masyarakat baik di perkotaan maupun di desa-desa, yang belum mentaati protokol penanganan dan dampak penyebaran virus corona.

"Lihat saja, di beberapa pelayanan publik bahwa jarak fisik belum sesuai dengan standar kesehatan dan masih ada yang belum menggunakan APD yang memadai sesuai dengan situasi dan relasi sosial di tempat tersebut," jelasnya.

Ia menambahkan salah satu tugas Unit Promosi Kesehatan ini antara lain menarasikan kembali semua protokol penanganan penyebatan dan penanggulangan dampak virus corona dalam gaya bahasa dan disesuaikan dengan perilaku kearifan lokal.

Kempat, sudah mendesak ada wamenkes dari ilmuan yang mendalami dan menguasi penyakit menular kepada manusia dari penyebaran virus. "Wamen ini mempunyai kemampuan akademik mengambil langkah-langkah strategis dari aspek medis, sosial dan politik kenegaraan," katanya.

BACA JUGA: Mbak Sri Cantik Digerebek Saat Berbuat Terlarang Bersama Dua Lelaki di Rumah

Karena itu, Emrus menyarankan kepada Presiden Joko Widodo sesegera mungkin mengangkat seorang wamenkes untuk melakukan tugas tersebut dari seorang virolog yang sangat mumpuni di bidangya, bijak, berintegritas kukuh, mempunyai good leadership. "Tidak kalah pentingnya memiliki karakter kemanusiaan yang teruji," pungkas Emrus. (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler