Empat Satwa Langka KBS Dipindah Secara Paksa

Kaki dan Kepala Kuda Nil Terluka

Sabtu, 13 Juli 2013 – 13:16 WIB



SURABAYA - Baru sehari Perusahaan Daerah Taman Satwa (PDTS) mengelola Kebun Binatang Surabaya (KBS), sudah ada kejadian tidak terduga. Empat satwa langka tiba-tiba dipindahkan tanpa sepengetahuan PDTS maupun KBS. Empat hewan yang dikirim keluar adalah dua ekor banteng dan dua ekor kuda nil. Empat hewan tersebut bakal dikirim ke Kebun Binatang Pematangsiantar, Sumatera Utara.

jpnn.com - 
Ironisnya, petugas KBS memindahkan hewan-hewan tersebut dengan cara paksa, bahkan kekerasan. Akibatnya, keempatnya mengalami luka serius. Belasan petugas KBS memukuli kuda nil yang akan dipindah itu hingga luka-luka. 



Sejumlah petugas KBS malah bungkam soal pengiriman hewan-hewan tersebut. Bahkan, petugas KBS terkesan menutup-nutupi pemindahan empat hewan itu. 



BACA JUGA: Ada Zat Berbahaya di 14 Produk Asal Malaysia

Sekitar pukul 13.00, belasan petugas dengan dua forklift berada di kandang kuda nil. Terlihat sudah ada satu kuda nil di dalam kandang angkut ukuran 3 x 2 meter dan dua banteng dalam kandang ukuran yang lebih besar. 



Ternyata, petugas masih berusaha memindahkan satu kuda nil lagi. Tidak begitu lama, belasan petugas masuk ke kandang kuda nil dengan membawa sejumlah bambu panjang. Saat itu, petugas berusaha mengarahkan kuda nil ke kandang angkut. 



BACA JUGA: Susi Air Akhirnya Mengudara

Sayangnya, petugas memukulkan bambu tersebut berkali-kali ke kuda nil agar segera masuk ke kandang angkut. Akhirnya, kuda nil itu mengalami beberapa luka di bagian kepala dan leher. Terlihat kuda nil tersebut berusaha menghindar. Tapi, dalam waktu hampir satu jam, akhirnya kuda nil itu menyerah dan masuk perangkap. 



Salah seorang petugas KBS mengaku berupaya memindahkan empat satwa tersebut sejak Kamis malam (11/7). Hewan yang paling susah dipindahkan memang kuda nil. Untuk banteng, petugas dapat dengan mudah memasukkannya ke kandang. "Tadi malam sampai kejar-kejaran dengan kuda nil," ujarnya.


BACA JUGA: Harga Kebutuhan Pokok Merangkak Naik


Sementara itu, dokter hewan KBS Rahmat yang memantau pemindahan hewan tersebut tidak mau berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa hewan akan dipindah ke Kebun Binatang Pematangsiantar. "Ke humas saja," katanya sembari menghindar. 



Dihubungi secara terpisah, Humas KBS Agus Supangkat justru mengaku tidak mengetahui adanya pemindahan empat hewan tersebut. Dia mengatakan, KBS sama sekali tidak memindahkan satwa ke mana pun. "Tidak ada itu," ujarnya.



Sementara itu, Dirut PDTS KBS Ratna Acjhuningrum mengaku sama sekali tidak mengetahui bahwa ada hewan yang bakal dikirim ke kebun binatang lain. Dia mengatakan akan berkoordinasi dengan dinas pertanian terlebih dahulu. 



Tidak begitu lama, Ratna menghubungi Jawa Pos. Dia mengatakan, jika dalam masa peralihan dan belum ada serah terima resmi, pemindahan satwa masih menjadi kewenangan Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Jatim. "Saya belum bisa memberi informasi secara detail," papanrya. (idr/mas)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 1.000 KPS Bermasalah Ditahan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler