Empat Truk Penambang Diterjang Banjir Lahar Dingin

Selasa, 14 Januari 2014 – 08:22 WIB

jpnn.com - MUNGKID-- Banjir lahar dingin Gunung Merapi untuk pertama kalinya di tahun 2014 terjadi kemarin siang. Akibatnya empat buah truk penambang pasir terjebak dan diterjang banjir di Kali Pabelan tepatnya di Dusun Bakalan Desa /Kecamatan Sawangaan.

Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, hanya saja, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah akibat kerusakan truk-truk itu.

BACA JUGA: Jelang Panjang Jimat, Keraton Makin Sibuk

Keempat truk itu masing-masing Nopol AA 1967 GB yang dikemudikan Muhfid, 20, warga Pabelan Kecamatan Mungkid Kabupaten Magelang, truk nopol H 1790 ER yang dikendarai Nurkholis, 35, warga Bawen Kabupaten Semarang, dumb truk H 1835 AW yang disopiri Tukinan, 40, warga Kota Salatiga. Kemudian G 1976 yang dikemudikan Faizin, 40.

Keempat truk itu berada di satu lokasi. Hampir semuanya menderita kerusakan yang parah karena seluruh badan truk tertimbun material pasir dan batu.

BACA JUGA: Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang

"Tadi banjir datang itu sekitar pukul 13.20 siang. Kemungkinan besar banjir lokal karena dipuncak merapi hanya gerimis," kata Hendri, Relawan Guruh Merapi, kemarin.

Menurutnya, banjir kemarin berasal dari Kali Tringsing. Sementara hulu sungai pabelan yang lainnya yakni Sungai Apu, Senowo diketahui masih normal.

BACA JUGA: Diperiksa Empat Jam, Bupati Rembang Ditahan

"Dari hulu Sungai Tringsing ini hanya kisaran 10 menit sampai kesini airnya," kata dia.

Muhfid, 20, salah satu sopir truk mengatakan banjir terjadi dengan cepat. Belum sempat naik ke atas sungai truk yang dikemudikannya sudah terkena material banjir.

Tukinan, sopir truk lainnya mengaku kesulitan naik ke atas sungai karena antrian truk yang cukup panjang. "Tadi kalau tidak antri saya bisa saja keluar," katanya.

Saban hari, di lokasi tersebut ratusan truk mengambil pasir yang diambil menggunakan alat berat. Kemarin, ada tiga alat berat yang diketahui beroperrasi di kawasan itu.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Joko Sudibyo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, banyak penambang yang tidak segera mengindakan peringatan bahaya banjir lahar dingin. "Padahal sudah diingatkan," katanya.

Banjir lahar dingin ini, kata dia menunjukkan jika potensi ancamannya masih sangat tinggi. "Ini baru berasal dari sungai lokal belum dari puncak merapi. Artinya akan lebih bahaya lagi," kata dia. (vie)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surati BKN, Minta Pecat PNS Berijazah Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler