Hidup Kaya Raya di Lapas Paledang

Selasa, 14 Januari 2014 – 06:44 WIB

jpnn.com - Belakangan ini penjara telah menjadi rumah yang nyaman bagi para penjahat. Tak terkecuali Lembaga Pemasyarakatan Klas IIA Paledang, Kota Bogor. Bukannya menyesali perbuatan tercelanya di masa lalu, di dalam bui, sejumlah narapidana (napi) malah sibuk membangun kerajaan bisnisnya. Berbagai pungli berseliweran. Napi kaya bisa bahagia, sementara napi dhuafa bisa mati tak berdaya.

Tiga tahun sudah DK (38) menghirup udara bebas Kota Bogor. Mantan bandar ganja dan sabu ini masih ingat betul 'kisah manisnya' saat terterungku di balik bui Paledang. DK mengaku dua kali menghuni lapas berpenghuni 1.163 orang tersebut. Selama bolak-balik masuk penjara, pria dengan banyak tato di tangannya tersebut menghuni blok A.

BACA JUGA: Diperiksa Empat Jam, Bupati Rembang Ditahan

Dari penuturannya, Paledang bukanlah sebuah tempat yang mengerikan. Hidup DK di penjara buatan Belanda pada 1906 tersebut malah berlimang harta. Dia menjadi pebisnis.“Uang adalah raja. Ini adalah gambaran kehidupan di sana(Paledang),” kata dia.

Ada banyak bisnis yang berjalan di Paledang. Sudah pasti mereka yang berbisnis bukanlah napi ecek-ecek. Mereka berbagi peran dan kedudukan. “Setiap jabatan yang mau diduduki, semuanya dibeli dengan “Kejelasan”. Itu istilah di dalam Lapas bagi orang yang memiliki uang,” kata dia.

BACA JUGA: Surati BKN, Minta Pecat PNS Berijazah Palsu

Lelaki berdarah Sumatera ini kemudian mengungkapkan beberapa kedudukan napi di Lapas Paledang di antaranya; Kepala Kamar (KM), Pangeran, Tamping Dapur, Tamping Dalam, Tamping Luar, Kijang Baru, Korban Perasaan (Kor-P)

Sembari mengebulkan asap rokoknya, DK lantas mendeskripsikan sejumlah peran yang dimainkan setiap napi. Peran pertama adalah KM. Dia bertugas mengurus kamar. Napi yang memiliki jabatan ini memiliki kewenangan yang sangat besar di dalam sel.

BACA JUGA: Upah Tak Dibayar, Buruh Mogok Kerja

“Untuk menjadi KM kita harus membeli kamar dengan harga mencapai puluhan juta. Karena kita akan bertanding uang dengan napi lainnya yang juga ingin menjadi KM. Siapa yang kuat uangnya, maka dia jadi penguasanya. Namun ketika saya menjadi KM, saya cuma mengeluarkan uang sebanyak Rp10 Juta,” bebernya.

Meskipun memerlukan modal tak sedikit, lanjut dia, DK mengaku setiap KM bisa secepat kilat mengembalikannya. Laba dari jabatan KM bahkan mampu membuat seorang napi menjadi kaya raya karena memiliki kesempatan untuk berbisnis.

Bisnisnya macam-macam, salah satunya meminta setoran kepada napi lainnya yang berada di kamar itu. Jika napi mau tidur terlentang di atas kasur selama sebulan, maka si napi tersebut harus menyetor Rp300 ribu kepada KM. Kalau tidak mau, maka si napi dhuafa itu harus tidur jongkok selama masa tahanannya. “Bayaran itu pun, akan saya tagih kembali ketika memasuki bulan berikutnya,” ungkapnya.

Adapun bisnis KM lainnya yakni membeli seorang tahanan baru yang masuk dalam lapas. Napi baru itu kerap kali disebut Kijang Baru. Bisnis ini cukup memerlukan jaringan yang luas. Karena si KM mesti memiliki link dengan oknum sipir dan oknum polisi.

Modusnya begini; si KM kerap mendapatkan kabar adanya penangkapan baru oleh polisi. Nah, kabar itu bukan soal kasus yang menjerat. Namun perilaku si tersangka selama berada di sel mapolsek. Apakah dia kerap dijenguk atau tidak. Ketika calon napi itu masuk dalam tahapan persidangan, maka tentu saja dia bakal disimpan di Paledang. Jika dia kerap dijenguk, maka para KM di setiap sel melakukan lelang. Di fase lelang, KM berkomplot dengan oknum sipir.

“Misalkan kita membeli calon napi dengan harga Rp1 juta. Mau tidak mau orang yang dibeli oleh KM itu harus mengembalikan uang yang dikeluarkan si KM pada saat membeli calon napi itu. Kalau dibeli dengan harga Rp1 juta, ya harus mengembalikan Rp2-3 juta. Semua itu, tergantung KM,” ungkapnya.

Bisnis KM kini juga telah merambah ke bisnis pulsa dan handphone. Napi yang tidak mampu menyewa HP di dalam penjara, ia akan meminjam HP milik KM. Setiap peminjaman HP, napi harus sebesar mengganti pulsa yang terpakai. Itu plus pengiriman pulsa dari yang ditelepon.

Soal keberadaan HP, bukan hanya KM yang memiliki. Napi lainnya juga dapat menikmati fasilitas HP. “Harga HP-nya bervariasi, tergantung dari merk dan jenisnya. Biasanya, napi memberi uang kepada KM. Kemudian si KM menyuruh oknum sipir untuk membeli HP tersebut. Setelah membeli, napi tersebut harus membayar kepada KM Rp50-75 ribu per satu bulan,” jelasnya.

Pembelian HP juga bisa dilakukan dengan cara manual. Misalnya si napi meminta keluaganya yang membelikan. Di cara ini, si napi harus menyuap penjaga minimal Rp50 ribu di setiap pintu. Maka barang-barang yang dibawa si pembesuk untuk napi tak akan diperiksa. “Lain lagi kalau kita membayar uang besuk per pintu Rp10 ribu. Si pembesuk akan diperiksa habis-habisan barang bawaannya,” tuturnya.

Istilah selanjutnya yakni Pangeran. Gelar pangeran diberikan untuk napi yang memberi setoran paling rutin, paling besar kepada KM. Jumlahnya bervariasi. Disesuaikan dengan kebutuhan selama napi itu menjalani masa tahanan. “Dia harus membeli kasur Rp1-2 juta. Kemudian, harus membayar setoran selama satu bulan Rp300 ribu. Serta membayar kebutuhan lainnya. Semua itu untuk hidup tenang dan enak di penjara,” tuturnya.

Biasanya napi pangeran berasal dari kasus Narkoba. Pangeran juga bisa berbisnis narkoba dari dalam penjara. Tentunya dengan restu dari KM. Biasanya bisnis dilakukan dengan menggunakan telepon genggam. Misalnya, dia menyuruh anak buahnya yang berada di luar penjara untuk mengantarkan narkoba ke suatu tempat. Di satu sisi, ia juga menyuruh si pembeli narkoba datang ke tempat yang sudah ditentukan. Di situlah transaksi terjadi. “Biasanya para KM dan pangeran yang berbisnis narkoba dari dalam penjara, bermain dengan partai besar,” bebernya.

Sebutan selanjutnya yakni Tamping Dapur. Napi yang satu ini bertugas di dapur untuk menyiapkan hidangan kepada napi lainnya. Namun untuk menjadi tamping dapur juga perlu membayar oknum sipir. Setelah membayar sesuai keinginan oknum sipir, barulah diajukan untuk menjadi tamping dapur.

“Kerjanya hanya memasak saja. Dalam sehari ia dapat tiga kali memasak, karena setiap Napi makan tiga kali dalam sehari. Buah dan daging diberi kepada setiap napi satu minggu dua kali,” ungkapnya.

Keuntungan menjadi tamping dapur juga bisa berbisnis. Yakni dengan memanfaatkan kewenangannya yang bisa bebas keluar dari sel dan lapas karena harus membeli keperluan masak di luar.“Misalkan ada Pangeran atau KM atau napi lainnya yang mau memesan makanan di luar kamar tahanan, si tamping dapur dapat membelikan makanan di koperasi atau di luar lapas. Keuntungannya, dapat uang jalan dari napi yang menyuruhnya. Pasti ada pula sampingan pendapatan lainnya untuk mencari tambahan penghasilan ,” tuturnya.

Peranan nyaris sama juga dilakukan napi tamping dalam. “Tamping dalam biasanya bekerja membuat tas, baju, sepatu, dan barang lainnya. Dengan begitu mereka akan mendapat keahlian, namun untuk menjadi ini perlu juga mengeluarkan uang. Bisnisnya, menjual hasil karyanya itu kepada napi lain atau menjual ke luar,” tuturnya.

Sedangkan  untuk menjadi tamping luar, napi harus mengocek kantung lebih dalam. Pasalnya, Napi tersebut harus membayar ke beberapa oknum sipir. “Setiap pintu dia harus membayar. Belum lagi kepada atasan-atasannya. Modusnya napi itu dimintai uang untuk mengecat seluruh ruangan lapas,” kata dia.

Biasanya napi yang menjadi tamping luar adalah konglomerat. “Alasan napi itu macam-macam, pengen bekerjalah atau pengen maen. Biasanya keluar pagi dan pulangnya magrib,” ungkap dia. Tapi ada pula napi yang menjadi tamping luar karena masa tahanannya yang tinggal 2-3 bulan. “Biasanya mereka dikaryakan untuk menjaga parkiran lapas atau yang lainnya,” ucap dia.

Adapula istilah lainnya, yakni Kor-P. Napi yang satu ini biasanya dipekerjakan untuk membersihkan kamar oleh KM. “Napi ini disuruh bersihkan WC, ngepel lantai, dan lain-lain. Dengan harapan bisa ikut menikmati kejayaan si KM, seperti ngerokok gratis,” beber dia.

Bagaimana soal syahwat? Bagi napi yang ingin bercinta dengan istrinya saat membesuk, maka dia wajib mengeluarkan uang sebesar Rp1 juta. “Rp500-600 ribu untuk bayar kamar, dan Rp400 ribu untuk dibagi-bagikan kepada petugas,” ungkapnya.
    
Sementara yang ingin mabuk minuman keras, si napi tinggal meminta tolong oknum sipir. “Misalkan harga minuman Rp50 ribu. Kita kasih saja Rp100 ribu, kemudian pesan minuman satu sama rokok sebungkus, sisanya buat sipir. Beres kan,” kata dia. Bagi yang ingin nge-fly pun polanya tak jauh berbeda. Hanya saja biayanya sangat mahal. Risikonya lebih berat dan harus memiliki link oknum sipir yang kuat.

Keberadaan oknum sipir yang kerap kali menodong seluruh kamar napi juga ada di Paledang. Di lapas tersebut oknum itu dikenal dengan nama “Mil”. ''Untuk Kepala Regu Pengamanan (Karupam) dan wakilnya ketika melakukan pengontrolan. Mereka akan diberi uang sebesar Rp35 ribu per kamar oleh setiap KM. Sementara untuk kroconya (sipir yang tak memiliki jabatan-red) dikasih Rp5 ribu per satu orang. Biasanya kroconya berkisar delapan orang, kalau ganti regu ya beda lagi,” jelasnya.      

Sementara ketika ditanyakan berapa biaya besuk yang dikeluarkan untuk menjenguk napi, DK mengatakan, ada empat pintu di Paledang. Setiap pintunya harus mengeluarkan uang Rp10.000. Tetapi bila tidak ingin diperiksa barang bawaan si pembesuk, kasih saja Rp100.000.

Menyikapi sejumlah pengakuan DK, Kepala Pengamanan Lapas Paledang, Wayan Tapa tegas membantah seluruh informasi tersebut. Menurutnya, semua napi yang berada di Lapas Paledang diperlakukan sama tanpa diskriminasi. “Tidak ada Napi yang dispesialkan di sini,” ucapnya.

Ia juga mengaku, selalu melakukan razia untuk mencegah hal-hal yang tak diinginkan selama berada di dalam Lapas Paledang. “Kami sering lakukan razia, namun tak ada pelanggaran yang ditemukan,” kata dia.

Bagi napi yang tidak mau makan karena bosan atau tidak doyan dengan masakan lapas, dia mengakui bahwa napi tersebut bisa membeli makan lain. Tentunya yang ada di Koperasi Lapas. “Biasanya napi ini meminta uang kepada keluarganya dengan alasan macam-macam. Padahal untuk bisa makan di Koperasi Lapas,” kata dia.(rp6/d)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPRD Serahkan Berkas Pemakzulan Bupati Karo ke MA


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler