jpnn.com, JAKARTA - Direktur EmrusCorner Emrus Sihombing mengatakan semua pihak sebaiknya menunggu hasil perhitungan manual (real count) terhadap semua suara dari seluruh Indonesia oleh Komisi Pemilihan Umum atau KPU.
"Jangan sampai ada merasa sudah menang," tegas Emrus, Rabu (17/4) malam.
BACA JUGA: Quick Count Puskaptis: Selisih Jokowi dan Prabowo Tak Sampai 1 Persen
Dia menjelaskan, sejumlah lembaga survei telah sore tadi sudah menyampaikan hasil perhitungan cepat. Hasil tersebut menunjukkan perbedaan perolehan suara oleh dua paslon pilpres. Salah satu paslon berpeluang mendapat dukungan rakyat menjadi presiden dan wakil presiden, sedangkan lainnya bisa sebaliknya.
"Jadi, hasil survei ini bukan pegangan, hanya sekadar peluang," ungkapnya.
BACA JUGA: Yakin Menang Mau Sujud Syukur, Prabowo: Kiblat Mana⦠Kiblat Mana?
Terkait dengan pelaku survei, Emrus mengatakan para lembaga yang sudah terdaftar di KPU lebih memiliki otoritas menyampaikan hasil kepada publik daripada yang belum.
Menurutnya, bila ada lembaga yang belum terdaftar di KPU, tetap bisa melakukan survei namun hasilnya bersifat internal. "Karena itu, hasilnya tidak untuk disajikan ke ruang publik," jelasnya.
BACA JUGA: Cyrus Network dan CSIS Tantang Prabowo Buka Data
Pengamat politik dari Universitas Pelita Harapan itu mengatakan, kalaupun memang hasil survei internal disampaikan ke publik, sebaiknya tidak hanya merilis hasilnya yang memosisikan paslon tertentu memperoleh angka lebih banyak dari lainnya, tetapi yang paling utama membuka, mendiskusikan dan membongkar metodologi yang digunakan pada semua tahapan proses survei yang dijalankan.
"Oleh karena itu dari aspek penelitian survei yang terutama diperbincangkan adalah metodologi yang digunakan, bukan sekadar penyampaian hasil dari suatu survei itu sendiri," ujarnya.
Sebab, ujar dia, bila metodologinya sudah baik, tepat dan benar, maka hasilnya dipastikan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
"Sebaliknya, bila hasilnya yang dikedepankan dan melupakan metodologinya, maka hasil tersebut masih dapat dipertanyakan secara akademik," ungkapnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Beda PSI dan Prabowo Menanggapi Hasil Quick Count
Redaktur & Reporter : Boy