Enam Anak Buah Wali Kota Nonaktif Medan Mangkir dari Panggilan KPK

Selasa, 29 Oktober 2019 – 22:21 WIB
Ilustrasi KPK. Foto: Ricardo/JPNN.com

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) batal memeriksa enam anak buah tersangka kasus suap proyek dan promosi jabatan, Wali Kota nonaktif Medan Tengku Dzulmi Eldin (TDE) pada Selasa (29/10).

Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK, Yuyuk Andriati Iskak mengatakan keenam saksi tersebut batal diperiksa karena mangkir dari panggilan komisi Antirasuah tanpa memberitahukan alasannya.

BACA JUGA: Niat Pemuda Ini Mau Bantu Ibunya, Tetapi Malah Berbuat Terlarang

Mereka yang mangkir adalah Sekertaris Daerah Pemkot Medan Wiriya Al Rahman, Staf Subag Protokoler Pemkot Medan Uli Arta Simanjuntak, ajudan Wali Kota Medan Muhamad Arbi Utama, dua orang Honorer Protokoler Pemkot Medan Sultan Sholahudin dan M Taufik Rizal, serta honorer Staf Wali Kota Medan Eghi Dhefara Harefa.

Mereka sedianya keenam saksi tersebut akan diperiksa di Medan. Namun, semua saksi yang dipanggil tidak hadir alias mangkir.

BACA JUGA: Pengunjung Antar Bakso Ukuran Besar ke Lapas, Ternyata Isinya Narkoba

"Pemeriksaan dilakukan di Medan. Semua saksi tidak hadir terkait tindak pidana korupsi suap terkait dengan proyek dan jabatan pada pemerintah kota Medan tahun 2019," kata Yuyuk di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (29/10).

Dalam perkara ini, Wali Kota Tengku Dzulmi Eldin bersama Kepala Dinas PUPR Kota Medan Isa Ansari dan seorang Protokoler Syamsul Fitri Siregar telah ditetapkan sebagai tersangka dan telah dilakukan penahanan. Ketiganya diduga melakukan suap proyek dan promosi jabatan di Kota Medan.

BACA JUGA: Hanura Enggak Dapat Jatah Menteri, Tridianto Beri Komentar Begini

Isa Ansyari diduga menyuap Dzulmi Eldin sebesar Rp330 juta. Uang haram itu disinyalir berkaitan dengan jabatan Isa Ansyari yang diangkat sebagai Kadis PUPR Medan oleh Dzulmi Eldin.

Selain itu, Isa juga memberikan uang Rp 250 juta, di mana Rp 200 juta ditransfer dan sisanya secara tunai melalui Syamsul Fitri Siregar.

BACA JUGA: Foto Tak Senonoh Beredar, Oknum Kadis dan Sekretaris Ajukan Pensiun Dini

Uang itu diperuntukkan membayar kelebihan dana nonbudget dari perjalanan dinas Dzulmi ke Jepang pada Juli lalu lantaran mengajak keluarga ke Jepang.(tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler