Enam Bayi Ini Lahir di Hari yang Fitri

Bayi Laki-laki Diberi Nama Idul

Minggu, 25 Juni 2017 – 17:28 WIB
Ilustrasi bayi. Foto: Radar Tarakan/JPNN

jpnn.com, TARAKAN - Petugas Bidan Kebidanan Terpadu, Ruang Bougenvile di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan mencatat, ada enam ibu yang melahirkan bertepatan di hari raya Idulfitri 1438 hijriah, Minggu (25/6).

Empat orang ibu melahirkan secara normal dan dua orang ibu melahirkan Sectio Caesarea (SC) atau bedah sesar.

BACA JUGA: Sedih, Brebes Jadi Kota ‘Mati’

Uniknya, keenam ibu melahirkan tersebut semuanya melahirkan sesuai perhitungan hari taksiran persalinan (HTP), bukan karena diinduksi atau proses untuk merangsang kontraksi rahim sebelum kontraksi alami dengan tujuan mempercepat proses persalinan.

“Nggak dirangsang, itu memang sudah waktunya melahirkan, yang di SC juga memang sudah waktunya,” ungkap petugas rumah sakit yang enggan disebutkan namanya.

BACA JUGA: Komandan Lantamal V Salat Ied Bersama Prajurit dan Warga Cefi

Untuk diketahui, bayi yang lahir melalui proses persalinan normal pada momen Idulfitri ini terdapat satu bayi laki-laki dan tiga bayi perempuan. Sedangkan yang melalui proses persalinan SC Satu bayi laki-laki dan satu bayi perempuan.

Adapun berat badan bayi saat lahir tersebut dengan rata-rata berat 2.800 gram hingga 4.000 gram.

BACA JUGA: Mesranya Agus Yudhoyono dan Jokowi di Istana Negara

Ditemui di Ruang Mawar, tepatnya di kamar 205, Hasniah (28) yang baru saja menjalani operasi mengaku meminta untuk di-SC saat proses kelahiran anak keempatnya karena tidak menahan rasa sakit.

Diceritakannya secara singkat, anak ketiganya yang sudah berumur 6 tahun juga menjalani proses SC.

“Saya tidak tahan rasa sakitnya, dokter juga bilang masih ada bekas operasi yang dulu makanya rasa sakitnya bertambah, jadi saya yang minta dioperasi,” jelasnya saat ditemui sekitar pukul 16.50 Wita, Minggu (25/6).

Dikatakannya, persalinan di momen Idulfitri ini tentu menambah rasa kebahagiaan di keluarganya. Terlebih lagi anak yang lahir tersebut adalah seorang putra.

Karena lahir bertepatan di hari raya Idulfitri, ia memberi nama bayinya dengan nama Idul. “Namanya Idul, saya sendiri yang kasih nama,” jawabnya sambil tersenyum bahagia.

Sementara itu, dari pantauan Radar Tarakan (Jawa Pos Group) di RSUD Tarakan saat Idulfitri, tidak banyak pasien yang dirawat di rumah sakit. Kamar perawatan juga nampak sepi. Pasalnya, kebanyakan pasien sudah diizinkan pulang sejak 3 hari yang lalu karena kondisinya sudah sehat sehingga hanya tiga kamar saja yang terisi.

“Ini juga sudah sepi, sekitar 2 atau 3 hari yang lalu pada pulang lebaran, karena sudah sehat juga. Kan lebarannya baru hari ini, biasanya 3 hari setelah lebaran baru ada pasien hipertensi,” terang Riswan, salah seorang perawat di ruang Anggrek A RSUD Tarakan.

Sambungnya, sisa jumlah pasien yang dirawat di ruang Anggrek A saat ini sebanyak 12 pasien dengan kategori usia sekitar 22 hingga 55 tahun. Pasien ini merupakan pasien yang sudah dirawat sejak satu minggu yang lalu.

Secara terpisah, di Ruang Anggrek B, tidak ada anak-anak yang dirawat akibat keracunan makanan menjelang Idulfitri ini. Hanya saja terdapat sembilan anak yang memang sudah dirawat sejak tiga hari yang lalu dengan kategori umur anak sekitar 3 hingga 7 tahun dan bukan merupakan pasien keracunan makanan.(*/one/ddq)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aldi CJR Sebut Lebih Enak Berlebaran di Jakarta, Nih Alasannya


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Idulfitri   Bayi  

Terpopuler