MANADO - Angin kencang yang melanda wilayah Sulawesi Utara Sabtu (2/4) kemarin mengakibatkan laut tidak bersahabatAkibatnya, enam bule asal Eropa jadi korban
BACA JUGA: Warga Sekitar Lokasi Kilang Pertamina Mengungsi
Perahu yang mereka tumpangi dari Pulau Bunaken terbalik sekira 10 meter dari pesisir pantai kawasan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tuminting sekira pukul 14.32 Wita, kemarin
BACA JUGA: Kotak Gabus Disangka Bom
Sedangkan dua lainnya adalah warga negara JErman yaitu UD Dirail (48) dan Anggeli Kuhlmanh (47).Saat musibah menimpa, mereka naik perahu motor yang dikemudikan pria yang biasa disapa Coach
BACA JUGA: Kilang Pertamina Cilacap Terbakar
Perahu pecah dan hancurKami semua terlempar ke laut. Saya bersama Ilham (16), Jaenal Kasita (33), dan Buang (33) langsung berupaya menyelamatkan merekaBarang-barang mereka tak bisa kami selamatkanHanyut terbawa ombak besar," jelas Coach.Dia menjelaskan, keenam wisatawan mancanegara itu sempat dirawat di RS Pancaran Kasih karena luka-luka ringan yang mereka alami"Mungkin karena tergores dan terbentur karangSetelah dirawat mereka langsung pulang ke penginapan masing-masing," tuturnya
Personil Intelkam Pengawasan Orang Asing Aiptu Muhammad Suma, saat dikonfirmasi di RS Pancaran Kasih, mengaku sudah mendengar laporan kejadian itu dari warga"Akan kami selidiki lebih lanjut," tuturnya.
Angin kencang juga menghadirkan kerugian yang cukup besarDi RSU Prof Kandou misalnya, sebuah pohon besar yang sebelumnya berdiri kokoh di halaman parkir, tumbang menimpa beberapa mobil yang diparkir tepat di bawahnya.
Ada tujuh mobil jadi “korbanâ€Ã tumbangnya pohon besar tersebutTapi yang rusak cukup berat hanya empat mobil, yakni Honda City DB 1034 AD, Honda Freed E 1586 AZ, Honda Yaris dan Nissan Grand Livina DB 4486 AGSebagian dari tujuh mobil yang tertimpa pohon tumbang itu adalah milik dokter yang bertugas di RSU Prof Kandou
Mobil-mobil tersebut baru bisa dikeluarkan setelah para keluarga pasien membantu memotong batang, dahan dan ranting pohon tersebut.
Sementara di Kelurahan Winangun, tepat di depan Sekretariat DPC Partai Demokrat Sulut, sebuah pohon besar tumbang karena tak kuat menahan terjangan angin yang sangat kencangRobohnya pohon tersebut membuat kemacetan
Pohon tumbang juga terjadi di Desa Bulo, Kecamatan Pineleng, MinahasaAkibatnya, arus transportasi jalan Trans Sulawesi sempat terhenti totalKondisi tersebut teratasi setelah instansi berkompeten memotong dan membersihkan pohon yang melintang di jalan itu.
Kondisi serupa terjadi di ruas Manado-Tomohon setelah sejumlah pohon di sejumlah lokasi di Kelurahan Tinoor, Tomohon, tumbang dan melintang di jalanHal tersebut membuat kendaraan dari arah Tomohon dan Manado terhenti total selama sekira 1 jamArus lalu lintas kembali normal setelah instansi mengerahkan sejumlah alat berat seperti loader untuk mengangkat pohon tumbang itu.
Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Sulut, angin bertiup dengan kecepatan hingga 80-90 km per jamAngin sekencang itu membuat gelombang laut di Perairan Sangihe dan Talaud naik hingga 4 meter"Asalnya dari FIlipina," jelas Kepala Stasiun Meteorologi Bitung, Luwi Budi Nugroho.
Menurut Nugroho, pihaknya terus memantau perkembangan kecepatan angin karena jika pusaran angin mulai rendah, menandakan kondisi angin di Sulut mulai membaik"Sebaliknya jika pusaran angin tekanannya semakin tinggi, kondisi kecepatan angin makin berbahayaKhusus wilayah perairan di luar Sangihe dan Talaud gelombang laut hanya berkisar 2,5 hingga 3 meterNamun ini harus tetap diwaspadai," tegasnya.
"Potensi angin kencang masih bisa berlangsung hingga 5 AprilKami harapkan semua pihak waspada, termasuk jajaran kepelabuhanWarga juga harus ekstra hati-hati jika berkendara atau berjalan kakiAngin secepat itu dapat mematahkan cabang dan ranting, bahkan menumbangkan pohon," tegasnya(tim-mp)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Santai Bersama Penyandang Autis
Redaktur : Tim Redaksi