Kilang Pertamina Cilacap Terbakar

Minggu, 03 April 2011 – 00:44 WIB
Foto : Radar Banyumas/JPNN

CILACAP – Pertamina Refinery Unit (RU) IV Cilacap dilanda kebakaran hebat sejak kemarin pagi sekitar pukul 04.50 WIBHingga semalam, kobaran api kian besar

BACA JUGA: Santai Bersama Penyandang Autis



Asap pekat bisa terlihat dari jarak sekitar 20 kilometer.  Bahkan Pertamina sendiri belum bisa memprediksikan kapan kebakaran yang telah melalap dua tangki Pertamina ini akan padam.

Kebakaran dimulai tangki 31 T-2 yang berisi sekitar 6 juta liter High Octan Mogas Component (HOMC)
HOMC ini merupakan produk minyak yang digunakan untuk meningkatkan oktan premium

BACA JUGA: Daerah Tertinggal Berpeluang Diguyur Rp 100 M

Belum juga habis, kobaran api membakar tangki 31 T-3 yang berjarak sekitar 50 meter
Terbakarnya tangki 31 T-3 yang berisi kerosine ini menimbulkan dentuman dahsyat sekitar pukul 15.00 WIB.
   
Menurut saksi mata Danu Agung (37)  yang merupakan pekerja harian di pertamina, sekitar pukul 04.40 WIB dia bersama dengan tiga orangnya melihat ada api yang menjalar di pipa

BACA JUGA: Banjir Rendam 12 Kampung di Paniai

Api ini dengan sangat cepat menuju ke tangki dan akhirnya terdengar suara gemuruh diiringi ledakan yang cukup hebat.

“Saya dan kawan-kawan lari menghindar karena suaranya sangat kerasKemudian lidah api dan asap membumbung sangat tinggi,” ujarnya saat bersama rekan-rekannya membantu siaga di jalan Mt Haryono depan Pertamina Cilacap kemarin.

Dilaporkan Radar Banyumas (JPNN Group), lidah api yang mencapai puluhan meter dan asap yang membumbung tinggi membuat warga sekitar sempat terkejut dan panikApalagi sebelumnya mereka sempat mendengar suara gemuruh dan ledakan yang mengejutkan mereka

Puluhan warga langsung menuju ke lokasi untuk melihat api raksasa tersebutSejumlah lainnya memilih melihat dari kejauhanBahkan saking was-wasnya, sejumlah warga siap-siap untuk mengungsi menjauh dari PertaminaApalagi ini merupakan kebakaran terbesar sejak 10 tahun terakhir

Warga khawatir dengan kejadian November 1996 ketika tujuh tangki pertamina terbakar karena disambar petirPada 1996 lalu, warga sempat diungsikanKemarin dikabarnya ada 10 warga yang mengungsi, namun diberi tahu petugas untuk tetap tenang.
   
Kebakaran tangki yang berada diurutan ke empat dari pintu masuk ini menjadi tontonan warga sejak pagiBahkan petugas harus kerja keras untuk mengatur warga yang melihat kebakaran ituSementara puluhan kendaraan keluar masuk ke lokasi pertamina kendati kemarin merupakan hari libur

Untuk menertibkan lalulintas petugas menutup jalan Thamrin dan MT HaryonoRatusan personil yang berasal dari Brimob, Polres Cilacap, Angkatan Darat dan Angkatan Laut serta petugas dari pemkab Cilacap diterjunkan untuk mengamankan lokasiTermasuk memerintahkan warga untuk tidak melihat dari dekat dan memblokade jalan MT Haryono dan Thamrin.

Lidah api ini ketinggiannya mencapai puluhan meter dan asap tebal membumbung tinggi hingga terlihat dari jaraklebih dari 20 kilometerMalam kemarin langit Cilacap masih semburat merah akibat pantulan dari kebakaran itu

Dalam insiden kebakaran-kebakaran sebelumnya, Pertamina mengandalkan pasukan pemadam kebakarannya sendiriTapi kemarin sejumlah mobil pemadam dari luar diijinkan masuk komplek kilang PertaminaDi antaranya dari Pemkab Cilacap, PT Holcim dan PLTU Sumber Segara Primadaya

Setidaknya ada tujuh mobil pemadam yang dikerahkan untuk mengendalikan kebakaran tersebutMobil-mobil dari luar tersebut diperbantukan untuk mendinginkan tangki-tangki dengan membentuk tirai air.

Sekitar pukul 10.00 WIB kebakaran kian membesar setelah sebagian baja yang bahan tanki tersebut melelah dan diperkirakan bagian bawah sudah bocorKondisi ini membuat api semakin besar apalagi ditambah angin yang berhembus sangat kencang
Panasnya dapat dirasakan dari jarak sekitar 200 meter dari lokasi kebakaranSekitar pukul 15.00 WIB kobaran membesar dan hingga malam kemarin belum padam.

Kobaran hebat ini membuat pertamina segera mengosongkan kantor pusat RU IV dan memerintahkan seluruh karyawannya keluarBahkan petugas menutup penuh jalur menuju ke pertamina dengan radius sekitar 1 kilometer dari lokasi kebakaran

“Saya memilih menginap di tempat saudara untuk sementara waktuSoalnya,  saya takut melihat kobaran api yang sangat besarTakut kalau ada ledakan lagi,” ujar Ny Hana warga sekitar kemarin sore.

Namun ditengah adanya warga yang memilih menjauh ini tidak sedikit yang malahan mendekatMereka mengabadikan kebakaran ini dengan kamera maupun merekamnya dengan ponselTidak sedikit pula yang berpose dengan latar belakang kebakaran sebelum akhirnya di giring polisi meninggalkan lokasi

Banyaknya alat pemadam kebakaran yang dikerahkan kemarin ternyata bukan untuk memadamkan apiTetapi hanya digunakan untuk melokalisasi serta melindungi agar tangki lain dengan mendinginkannya supata tidak terbakar(amu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asyik Nyabu, Bupati Teluk Wondama Dicokok Polisi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler