jpnn.com, SEMARANG - Sebanyak enam kabupaten di Jawa Tengah memutuskan menutup semua destinasi wisata di daerahnya selama libur tahun baru.
Penutupan destinasi wisata yang dikelola oleh pemda itu dilakukan untuk mencegah terjadinya penularan kasus Covid-19 dan menimbulkan klaster baru.
Keenam kabupaten yang menutup semua destinasi wisata adalah Rembang, Purworejo, Wonogiri, Kudus, Jepara dan Demak. Sementara, dua Kabupaten lain yakni Klaten dan Pemalang melakukan penutupan sebagian di sejumlah obyek wisata.
"Ada delapan kabupaten/kota yang menutup total dan menutup sebaian destinasi wisatanya selama libur akhir tahun dan tahun baru. Kami mengapresiasi langkah itu karena ini untuk menjaga timbulnya klaster baru penularan Covid-19 di tempat-tempat wisata," kata Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Jateng, Sinoeng N Rachmadi pada Senin (28/12).
BACA JUGA: Simak! Ini Peringatan dari Pak Ganjar terkait Potensi Tsunami di Wilayah Selatan Jateng
Sinoeng menerangkan, Kabupaten Demak yang memiliki dua daya tarik wisata, semuanya ditutup. Diikuti Jepara dengan sembilan daya tarik wisata yang ditutup semuanya.
Kudus 17 tempat wisata ditutup semuanya, Purworejo 27 obyek wisata ditutup semuanya.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo: Selamat Natal, Saya Tidak Akan Mengganggu Waktu Ibadah Panjenengan
Selanjutnya, Rembang sepuluh tempat wisata ditutup semuanya dan Wonogiri dari 17 daya tarik wisata ditutup semuanya.
"Pemalang ditutup sebagian yaknidari 19 daya tarik wisata, ditutup tiga dan Klaten yang juga ditutup sebagian. Total ada 86 dari 690 daya tarik wisata di Jateng yang ditutup," sambungnya.
Penutupan itu dilakukan di destinasi wisata yang dikelola pemerintah. Sementara untuk destinasi lain yang tidak ditutup termasuk destinasi yang dikelola swasta, Sinoeng meminta semuanya disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Semuanya harus ketat dalam penerapan protokol kesehatan. Masyarakat silahkan melaporkan kami jika menemukan ada destinasi wisata yang melanggar protokol kesehatan, seperti tidak dilakukan pembatasan pengunjung, sarana prasana tidak dipenuhi dan ketaatan protokol kesehatan diabaikan. Pasti akan kami tindaklanjuti dan dilakukan tindakan tegas berupa penutupan," pungkasnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan kepada masyarakat untuk tidak membuat acara keramaian saat libur tahun baru.
Masyarakat diimbau tetap di rumah saat perayaan pergantian tahun itu.
"Kita semua sudah sepakat, bahwa tahun baru tidak boleh ada perayaan. Semuanya saya minta di rumah, dan kepolisian sudah sepakat akan melakukan tindakan tegas jika masyarakat masih melakukan aktivitas yang menimbulkan keramaian itu," katanya.
Ganjar juga meminta masyarakat untuk membantu pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan bertahan diri di rumah. Pasalnya, saat ini kasus Covid-19 masih ada peningkatan tinggi.
"Ayo kita jaga kesehatan diri dan keluarga dengan cara tetap di rumah. Bupati/wali kota saya ucapkan terimakasih karena selama ini sudah aktif dengan menutup tempat-tempat keramaian dan memperketat protokol kesehatannya. Saya minta juga para tokoh agama, tokoh masyarakat untuk terus sosialisasi agar tidak ada acara ramai-ramai di akhir tahun ini. Itu akan sangat membantu untuk kita bisa mengatasi persoalan yang ada saat ini," pungkasnya. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia