Enggak Sulit Membangunkan Anak Saat Sahur, Begini Caranya

Sabtu, 17 April 2021 – 12:26 WIB
Ilustrasi (Pexels)

jpnn.com, JAKARTA - Psikolog keluarga Ayoe Soetomo berbagi kiat agar anak tidak sulit bangun pada saat sahur.

Ayoe menuturkan, orangtua sebaiknya memberi tahu seputar sahur dan Ramadan jauh-jauh hari, agar anak mempersiapkan diri dan tahu dirinya harus bangun lebih pagi agar kuat berpuasa.

BACA JUGA: Jangan Sembarangan, 3 Waktu Tepat Berolahraga saat Puasa

"Sebaiknya ajak anak mengetahui puasa Ramadan dari jauh-jauh hari atau beberapa hari sebelum puasa, agar anak tidak sulit bangun sahur," ujar Ayoe dalam webinar kesehatan, ditulis Sabtu (17/4).

Coba dengan mulai bercerita tentang kisah-kisah agama seperti cerita para nabi jelang tidur, misalnya.

BACA JUGA: 3 Kegiatan ini Bonusnya Kebugaran saat Puasa, Mau?

Berbincanglah dengan buah hati, bahwa sebentar lagi umat muslim akan melaksanakan puasa Ramadan yang melibatkan aktivitas sahur.

Jelaskan apa kegunaan sahur, juga jam berapa harus bangun selama bulan puasa.

BACA JUGA: Puasa Terbukti Meredakan Rasa Nyeri Akibat Penyakit ini

Agar anak lebih tertarik dan bersemangat untuk belajar beribadah selama Ramadan, libatkan juga anak dalam diskusi soal menu makan sahur.

"Biar tidak sulit, dari malam sudah ajak ngobrol, 'besok kita sahur ya jadi harus bangun pagi'. Atau ajak bantu siapkan menu masakan, lalu tanya mau menu apa," katanya.

Jika anak sudah siap dan bersemangat untuk puasa, aturlah jam tidur agar anak tidak lebih mudah dibangunkan pada dini hari.

Dia menyarankan orangtua untuk mulai mengenalkan puasa pada anak sejak usia empat tahun.

Cara mengenalkannya bukan dengan mengharuskan dia berpuasa secara penuh, tetapi mengetahui rutinitas puasa seperti sahur pada pagi hari, juga kewajiban untuk menahan haus dan lapar hingga waktunya berbuka puasa.

Secara perlahan, seiring bertambahnya usia, ajak anak untuk belajar berpuasa mulai dari setengah hari hingga akhirnya bisa berpuasa hingga sehari penuh.

"Sesuaikan sama usia saja, jangan paksa anak yang masih terlalu kecil. Kalau dirasa kuat, tidak apa-apa dilanjutkan untuk berpuasa."

Ketika anak sedang belajar puasa, ada kalanya dia akan merasa tergoda untuk berbuka sebelum waktunya.

Untuk anak yang fisiknya sudah kuat untuk belajar puasa, anak bisa membuat mereka "lupa" dengan rasa lapar dan haus lewat aktivitas-aktivitas menarik dan menyenangkan seperti bermain.

Satu hal lain yang tidak boleh dilupakan orangtua, mengasosiasikan puasa dan bulan Ramadan sebagai kegiatan yang menyenangkan.

Karena ada aktivitas seperti shalat tarawih berjamaah di rumah atau buka puasa bersama di rumah bersama orangtua.

Dengan demikian, puasa tidak menjadi beban berat bagi anak dan mereka bisa menjalaninya dengan riang gembira.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler