Enggan Tanggapi Status Uang LPS

Selasa, 19 Januari 2010 – 05:26 WIB
Marsilam Simanjuntak. Foto : Wahyu DN/Rakyat Merdeka/JPNN
JAKARTA - Ketua Unit Kerja Presiden untuk Pengelolaan Program dan Reformasi (UKP3R) Marsilam Simanjuntak mulai menjelang pukul 20.00 Senin (18/1) malam hingga pukul 00.30 dini hari tadi memberikan keterangan di depan Panitia Khusus (Pansus) Angket Kasus Bank CenturyPada rapat pansus yang dipimpin wakil ketua Pansus Mahfudz Shidiq itu, Marsilam banyak adu argumentasi dengan anggota Pansus.

Namun dalam beberapa hal, Marsilam enggan memberi jawaban atas pertanyaan anggota Pansus

BACA JUGA: UU Perlindungan TKI akan Direvisi

Misalnya soal status uang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yang digunakan untuk menalangi Bank Century apakah termasuk uang negara atau bukan, Marsilam enggan memberikan penilaian
Padahal tercatat dua anggota Pansus meminta Marsilam memberi penilaian soal uang LPS.

Pertanyaan ke Marsilam soal status uang LPS pertama datang dari Maruarar Sirait, anggota Pansus dari Fraksi PDIP

BACA JUGA: Tommy Disindir Munajat Cinta

Sedangkan pertanyaan kedua dilontarkan anggota Pansus dari Fraksi PAN, Tjatur Sapto Edy.

Namun Marsilam tetap pada pendiriannya
Dia memilih hanya memberikan keterangan sesuai fakta, dab bukan pendapat

BACA JUGA: 2010, KPK Harus Punya Penyidik Sendiri

"Saya tidak mau berpendapatItu bukan fakta, bukan keteranganItu akan menjadi penilaian saya dan saya memilih untuk tidak menjawab," ujar Marsilam menjawab pertanyaan Maruarar.

Sedangkan saat Tjatur Sapto Edi mendesak bahwa Marsilam yang pernah menjadi Menteri Kehakiman itu menganggap uang pada proses Siminbakum sebagai uang negara, lantas bagaimana penilaiannya atas uang LPS yang dikumpulkan dari bank-bank? Marsilam menegaskan bahwa keduanya berbeda

"Uang Siminbakum uang negara karena itu dipungut agar pihak yang dipungut mendapatkan pelayanan dari negaraSementara dalam  uang di LPS itu adalah premi yang ditarik dari bank-bank," sebut Marsilam.

Maruarar pun juga menanyakan pendapat Marsilam soal perubahan angka dana talangan dari Rp 632 miliar menjadi Rp 6,7 triliunNamun Marsilam mengaku tidak punya pandangan soal itu karena dirinya sudah tidak terlibat dalam pengambilan keputusan tentang kenaikan dana talangan itu.
tidak mau
 
Saya tidak berpandangan tentang fakta-fakta tersebut"Soal menjadi Rp 6,7 triliun saya tidak ikuti lagi rapat-rapat mengenai ituDan memang tidak ada undangan kepada saya sebagai nara sumber soal kenaikan menjadi Rp 6,7 TSaya tidak mengemukakan pendapat pada saat itu," kilahnya.

"Lalu pendapat apa yang bapak sampaikan dalam rapat KSSK?" tanya Maruarar.

"Saya menerima saja penjelasan KSSK baik dari BI maupun MenkeuTidak ada keterlibatan saya disitu," kata Marsilam menandaskan.

PDIP yang biasanya garang dalam bertanya ke nara sumber dengan penuh cecar, semalam justru tampil kalemBahkan Marsilam memuji angota Fraksi PDIp Gandjar Pranowo dengan pertanyaan yang menukik namun intonasi pertanyannya tetap datar dan diiringi senyumSampai-sampai saat Maruarar hendak menyampaikan pertanyaan, Marsilam masih sempat berucap," Saya ingin pertanyaannya seperti Pak Gandjar," ujar Marsilam.

Sebelumnya, Marsilam justru balik bertanya ketika anggota-anggota Pansus dari Fraksi Partai Golkar mencecarnyaBahkan Marsilam meminta anggota Pansus dari Golkar tidak marah ketika bertanya

Ketika melayani pertanyaan dari Bambang Soesatyo misalnya, Marsilam dengan lugas meminta politisi Golkar itu tidak menyudutkannya hanya untuk menjawab 'iya' atau 'tidak'"Siapa yang berani marah pada saudara? Bukan saya ingin adu jam terbang dengan saudaraTetapi jangan saudara memaksa orang untuk menjawab iya atau tidak," ujar Marsilam.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua BPK Sinyalir Serangan Balik Auditee


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler