ENTREV Proyeksikan Harga Baterai Kendaraan Listrik Bakal Makin Turun

Kamis, 28 Maret 2024 – 20:18 WIB
Baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik akan makin murah dan mampu mendorong penurunan harga kendaraan listrik bagi konsumen . Foto: ridho/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - National Project Manager ENTREV Eko Aji Buwono menjelaskan 2023 menjadi tahun di mana pickup high harga baterai kendaraan listrik.

Baterai kendaraan listrik dibanderol USD 168,89 per kwh. Namun, berkembangnya teknologi, menjamurnya pabrik, dan pengolahan bahan baku baterai harga baterai makin murah.

BACA JUGA: Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik, ENTREV & ESDM Kolaborasi dalam Program Konversi Gratis

Baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik akan makin murah dan mampu mendorong penurunan harga kendaraan listrik bagi konsumen .

"Baterai itu didalamnya adalah material dari hasil tambang dan kategorinya adalah komoditi yang diperdagangkan, sepanjang menjadi komoditi komersial maka harganya akan mengikuti fluktuasi pasar. Saat ini untuk baterai di dunia, bahan bakunya masih melimpah sedangkan permintaan masih relative rendah, jadi harga masih kompetitif," kata Eko seperti dikutip, Kamis (28/3).

BACA JUGA: ENTREV Sebut Kolaborasi jadi Kunci Pembangunan Ekosistem Kendaraan Listrik

Indonesia pun memiliki peran yang cukup menentukan dalah perdagangan baterai global. Tetapi tentunya Indonesia tidak bisa sendirian memproduksi baterai masih diperlukan komponen lain dalam memproduksi baterai, untuk itu kolaborasi antar negara selain juga laju inovasi teknologi menjadi kunci pengendali harga baterai kendaraan listrik.

"Selama setiap negara penghasil tambang mineral strategis bisa saling ekspor-impor, maka harga akan aman bahkan bisa cenderung turun," kata Eko.

Eko memproyeksikan tahun depan, harga baterai akan turun menjadi USD 107,85 per kwh. Lebih murah daripada rata rata harga baterai kendaraan listrik pada tahun ini sebesar USD 136,88 per kwh.

Pada 2026 akan turun menjadi USD 96,11 AS per kwh, pada 2027 sebesar USD 92,6 per kwh dan 2028 sebesar USD 90,19 per kwh hingga 2030 mencapai USD 86 per kwh.

Eko melihat Indonesia memiliki peran yang cukup signifikan dalam rantai pasok baterai kendaraan listrik. "Komponen Baterai di Indonesia masih aman, apalagi kalau hilirisasi bahan tambang berhasil, pasti harga kendaraan listrik akan lebih murah ," kata Eko.

Saat ini, pemerintah bersama ENTREV terus mendorong pemanfaatan kendaraan listrik di Indonesia. Peran ENTREV adalah membangun kolaborasi hulu-hilir, memimpin advokasi dan sosialiasi tentang baterai dan pemanfaatannya, dan kampanye tentang battery waste management untuk mengontrol limbah sekaligus menciptakan city mining dengan reuse dan recycle battery.(mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler