jpnn.com, JAKARTA - Di saat Presiden Recep Tayyip Erdogan sibuk mengampanyekan solusi damai untuk konflik Rusia versus Ukraina, militer Turki melakukan operasi militer di wilayah kedaulatan negara lain.
Kementerian Pertahanan mengumumkan bahwa skuadron pesawat tempur Turki menghancurkan sejumlah infrastruktur milisi Kurdi di Irak dan Suriah.
BACA JUGA: Bukan Cinta Damai, Ini Alasan Erdogan Tak Mau Ukraina dan Rusia Berperang
Target yang dihantam serangan udara tersebut di antaranya kamp pelatihan, tempat penampungan, dan gudang amunisi.
Seluruh pesawat dalam operasi tersebut kembali ke pangkalan mereka dalam kondisi utuh.
BACA JUGA: Rezim Erdogan Kewalahan Bendung Omicron, Turki Alami Lonjakan Tertinggi
Kementerian tidak memberikan informasi tentang jumlah korban dalam serangan itu.
“Penampungan teroris, goa, terowongan, depo amunisi dan apa yang disebut dengan markas besar dan kamp pelatihan menjadi sasaran,” kata kementerian.
BACA JUGA: Puluhan Warga Turki Tewas Gegara Miras Oplosan, Kebijakan Erdogan Disalahkan
Kemenhan mengatakan operasi udara mereka menyasar milisi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang memiliki pangkalan di Irak serta milisi YPG Kurdi Suriah yang keduanya dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki.
Sementara itu, di Kota Trabzon, Presiden Erdogan menegaskan bahwa Turki akan berupaya membantu Rusia dan Ukraina menyelesaikan masalah mereka secara damai.
Bagi Turki, konflik bersenjata antara kedua negara tersebut adalah sesuatu yang tidak bisa diterima.
“Kami tidak akan pernah menginginkan perang antara Rusia dan Ukraina. Ini bukan pertanda baik bagi wilayah tersebut. Sebagai negara NATO, kami tidak menginginkan hal seperti itu, kami tidak menerimanya. Saya harap kami dapat menyelesaikan ini secara damai,” kata Erdogan dalam sebuah acara pemuda. (ant/dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : Adil