Erdogan Masih Ngotot Pemerintah Saudi Bunuh Khashoggi

Selasa, 05 Februari 2019 – 02:36 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

jpnn.com, ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan tampaknya tidak punya nyali atau kekuatan untuk menekan Arab Saudi. Karena itu, sampai sekarang dia masih terus berkoar soal lemahnya Amerika Serikat dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi.

"Saya tidak dapat memahami diamnya Amerika ketika serangan mengerikan itu terjadi, dan bahkan setelah anggota CIA mendengarkan rekaman yang kami berikan," kata Erdogan dalam sebuah wawancara yang disiarkan oleh stasiun penyiaran negara TRT dan dimuat ulang Al Jazeera, Senin (4/2).

BACA JUGA: Bangun Pabrik Misil Balistik, Arab Saudi Ketahuan Belangnya

"Kami ingin semuanya diklarifikasi karena ada kekejaman, ada pembunuhan," tambah presiden yang memenjarakan ribuan warganya sendiri itu.

Erdogan telah lama bersikeras bahwa perintah untuk membunuh Khashoggi di konsulat kerajaan di Istanbul empat bulan lalu berasal dari tingkat tertinggi pemerintah Saudi.

BACA JUGA: Ulama Pengkritik Pangeran MBS Tewas di Penjara Saudi

Dalam wawancara itu, Erdogan mengatakan pembunuhan itu direncanakan oleh 22 orang, 15 di antaranya tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mengunjungi konsulat pada hari pembunuhan itu.

"Apa yang mereka (Arab Saudi) katakan adalah 22 orang ditangkap sekarang. Meskipun demikian, kami memiliki beberapa informasi. Mereka mungkin telah melenyapkan beberapa dari mereka. Mereka mungkin menjadi korban kecelakaan lalu lintas. Karena sistem di sana bekerja sangat aneh," tambahnya. (mel/rmol)

BACA JUGA: Taklukkan Arab Saudi, Jepang Jumpa Vietnam di Perempat Final Piala Asia 2019

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dapat Suaka dari Kanada, Rahaf Buang Nama Keluarganya


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler