Gedung Putih Tuding Korut di Belakang Serangan Wannacry

Selasa, 19 Desember 2017 – 14:30 WIB
Komputer yang terserang virus WannaCry. Foto: Daily Telegraph

jpnn.com, WASHINGTON - Penasihat Keamanan Gedung Putih Tom Bossert menuding Korea Utara berada di balik serangan ransomware Wannacry yang sempat menghebohkan dunia pertengahan tahun ini.

Ini adalah pertama kalinya seorang pejabat AS menyalahkan negara lain secara resmi atas virus komputer.

BACA JUGA: Amerika Dikeroyok 14 Negara Anggota DK PBB Soal Yerusalem

"Serangan tersebut sangat meluas dan merugikan miliaran dolar. Korea Utara beranggung jawab secara langsung," tulis Bossert dalam artikelnya di Wall Street Journal, sebagaimana dilansir BBC, Selasa, (19/12).

Wannacry menyerang 300 ribu komputer di 150 negara pada 12-15 Mei lalu. Di Indonesia, Rumah Sakit Dharmais jadi salah satu korban virus ransomware ini.

BACA JUGA: Percikan Api Bikin Bandara Tersibuk di Dunia Lumpuh 11 Jam

Bossert mengatakan, tuduhan tersebut berdasarkan bukti yang ada. "Korut bertindak sangat buruk, tidak terkendali, selama lebih dari satu dekade. Perilaku jahatnya semakin mengerikan, serangan WannaCry tak pandang bulu," tulis Bossert.

Pemerintah AS mengaku telah mengidentifikasi entitas hacker yang dikenal sebagai Lazarus Group. Mereka bekerja atas nama Pemerintah Korut, melakukan serangan WannaCry.

BACA JUGA: Begini Jadinya Kalau Nekat Menjual Komponen Rudal ke Korut

Lazarus Group diyakini sebagai pihak yang bertanggung jawab atas serangan hacker ke Sony Pictures Entertainment tahun 2014. Serangan itu menghancurkan file, membocorkan komunikasi korporat secara online, dan menyebabkan lengsernya beberapa eksekutif top.

Ini bukan pertama kalinya negara pimpinan Kim Jong-un dituding sebaga dalang, atau setidaknya terlibat, serangan Wannacry. Sebelumnya, Inggris dan Microsoft juga menyebut ada afiliasi antara Pemerintah Korut dengan pelaku serangan tersebut.

Korut berulang kali menolak tudingan mereka bersalah atas serangan WannaCry. Pemerintah Korut menyebut tuduhan itu tak berdasar dan kampanye kotor untuk menjelekkan namanya. (Reuters/BBC/iml/JPC)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bagaimana AS Malah Berakhir Mempersenjatai ISIS


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler